Praktek Tahun ke-2 Ecoprint SMPN 1 Bungursari, Corak Daun Terlihat Lebih Muncul

Kamis, 09 Mar 2023 | 15:01:13 WIB - Oleh Mira Habibah | Dibaca 996


Praktek Tahun ke-2 Ecoprint SMPN 1 Bungursari, Corak Daun Terlihat Lebih Muncul
   

Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta melalui pembelajaran berkarakter Tatanen di Bale Atikan (TdBA). Banyak sekolah-sekolah di Purwakarta menghasilkan inovasi dan produk dari pembelajaran TdBA bahkan sudah menjadi brand dari sekolah tersebut. Salah satunya adalah SMPN 1 Bungursari melalui kain ecoprint.

Kain Ecoprint buatan SMPN 1 Bungursari bahkan sudah dikenal sampai luar kota dan menjadi produk kebanggaan pendidikan Purwakarta. Karena sudah menjadi brand sekolah (school brands), SMPN 1 Bungursari terus berinovasi dan belajar lebih banyak lagi untuk menghasilkan produk yang jauh lebih bervariatif dan hasilnya corak daun dan tanamannya menjadi lebih jelas dan terlihat. Bahkan kini SMPN 1 Bungursari telah mempunyai kebun sendiri yang dikhususkan pada tanaman-tanaman yang bisa digunakan untuk kegiatan ecoprint. Selain itu ecoprint sudah menjadi bagian dari kegiatan Ektrakurikuler di sekolah tersebut.

Ecoprint merupakan produk dari In House Training (IHT) TdBA yang dilaksanakan di tahun 2021. Dalam ecoprint, proses pembuatannya ada yang menggunakan satu lembar kain maupun ada yang menggunakan kain dua layer yaitu kain utama dan kain blanket.  Bila menginginkan kain yang berwarna maka membuat dengan dua lembar kain. Sedangkan jika menggunakan satu lembar kain maka hanya menata ½ bagian dari kain setelah itu kain ditutup dengan kain sebelahnya yang kosong yang disebut kain bayangan.

Pada tahun ini tepatnya di akhir bulan Februari 2023, SMPN 1 Bungursari kembali melakukan praktek ke-2 dengan membuat Ecoprint di atas kain 2,5 meter dengan menggunakan 2 teknik yaitu teknik formula M1 dan M2 dan teknik ecoprint mirror. Praktek tersebut melibatkan kelas 9.

Ibu Ina Rosiantina, S.Pd, guru Seni Budaya sekaligus pelatih ekskul ecoprint menjelaskan bawah yang dimaksud dengan teknik Formula M1 dan M2 adalah teknik yang pertama kali digunakan pada saat awal-awal SMPN 1 Bungursari membuat ecoprint. Teknik ini masih digunakan karena baik itu kain utama maupun kain blanket keduanya menghasilkan hasil corak yang bagus.

Untuk teknik mirror yaitu teknik yang memiliki 1 kain  dan tidak memiliki pewarna dan kemudian membuat bayangan untuk kain yang sebelahnya. Dengan kedua teknik yang digunakan, praktek anak-anak dalam membuat ecoprint kian bervariasi dan menghasilkan produk yang berbeda-beda tanpa menurunkan kualitas hasil dari ecoprint tersebut.

Menurut Kepala SMPN 1 Bungursari, Ir. Wawan Setiawan, ecoprint yang sudah menjadi brand sekolah membuat sekolah terus melakukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan kualitas dari ecoprint tersebut dan kelak berguna untuk peserta didik yang belajar di SMPN 1 Bungursari. Untuk menunjang ecoprint tadi maka proses dalam 5 bunga karakter dikhususkan pada menanam pohon yang bisa dijadikan ecoprint seperti jati, jarak kepyar dan lainnya. Kebun tersebut terletak di zona 1 kebun TdbA SMPN 1 Bungursari.

Masih menurut Pak Wawan, adanya ekstrakurikuler ecoprint yang bisa diikuti oleh peserta didik dari semua jenjang kelas baik itu kelas 7, 8 dan 9 diharapkan selain anak-anak mempunyai jiwa kreatif tetapi juga kelak jika sudah lulus dari SMPN 1 Bungursari, anak-anak bisa membuka usaha ecoprint dari pembelajaran yang didapatnya selama bersekolah di SMPN 1 Bungursari. (MH/Red.)



Rabu, 08 Mar 2023, 15:01:13 WIB Oleh : Mira Habibah 1407 View
Kadisdik Mengajarkan Filosofi Tipulung dan Karembong
Rabu, 08 Mar 2023, 15:01:13 WIB Oleh : 840 View
Disdik Apresiasi Pentas PAI Kecamatan BBC
Rabu, 08 Mar 2023, 15:01:13 WIB Oleh : Mira Habibah 1257 View
Pentas PAI: Bentuk Evaluasi Layanan Pendidikan Kepada Masyarakat di Bidang Pendidikan

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE