Kadisdik Mengajarkan Filosofi Tipulung dan Karembong

Rabu, 08 Mar 2023 | 17:44:37 WIB - Oleh Mira Habibah | Dibaca 1405


Kadisdik Mengajarkan Filosofi Tipulung dan Karembong
   

Kamis, 8 April 2023, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Bapak H. Purwanto melakukan kunjungan ke SMPN 10 Purwakarta dalam rangka melihat pembelajaran Rebo Maneuh di Sunda. Kadisdik menjelaskan bahwa penggunaan ikat bagi peserta didik laki-laki (Totopong) maupun Karembong bagi peserta didik perempuan itu bukan hanya sekedar simbol dari budaya Sunda yang dipakai setiap hari rabu namun memiliki filosofi hidup yang kuat dan menjadi pembelajaran untuk para peserta didik.

Totopong atau Tipulung

Totopong merupakan aksesoris budaya Sunda berupak ikat kelala khas yang sudah ada dari zaman dulu kala yang dulu disebut sebagai Tipulung. Tipulung dan Totopong substansinya sama hanya Tipulung berasal dari Carita Parahiyangan sedangkan Totopong dipakai pada Zaman Majapahit.

Totopong atau Tipulung adalah kain yang berbentuk persegi yang dalam falsafat Sunda dikenal dengan istilah Papat Lima Panceur yang memiliki filosofi  bahwa anak-anak harus bisa menyatukan diri mereka sendiri dengan air, tanah, udara dan juga api. Selain itu ada 2 nilai yang bisa diangkat dari Totopong setelah kain segi empat itu berubah menjadi kain segitiga dalam konsep Tri Tangtu di Buana, Ramar Resi Ratu dan Tri Bakti yang diimplementasikan ke dalam bakti ke diri, bakti ke alam dan bakti ke sesama.

 

Cara menggunakan Tipulung baik yang berbentuk segiempat ataupun segitiga dalam posisi bentuk segitiga sama kaki. Tipulung yang segiempat dilipat menjadi dua. Kemudian segitiga tersebut dilipat menjadi lima kali lipatan yang menyimbolkan Pancaniti dengan sisa lipatan terakhir berbentuk segitiga kecil yang melambangkan Monothaisme.  

Setelah segitiga dilipat menjadi 5 tahapan kemudian diletakkan pada bagian kening, ditarik dan diusap ke belakng dengan kedua tangan, pada bagian belakang disilangkan lalu ditarik kembali ke depan dan kemudian diikat simpul. Untuk yang Tipolong berasal dari segiempat yang dilipat menjadi segitiga tentunya ada dua ujung kiri dan kanan. Ada ujung sebelah kiri ke atas dan ujung sebelah kanan  ke bawah. Yang atas di tarik ke bawah diselipkan ke slide ke dua, yang paling bawah naikkan ke atas masukan ke slide ke-2. Untuk monotheisnya menghadap ke atas dan hanya satu dan yang satu lagi harus disembunyikan karena monotheis mengandung filosofi hanya menyembah satu Tuhan dan meng-Esakan Tuhan bahwa kebenaran itu cuma ada satu dan tidak ada yang mendua.

Pemilihan nama Iket yang digunakan untuk anak laki-laki menjadi Tipulung Makuta Wangsa karena memiliki filosofi yang kuat bagi anak. Makuta sendiri memiliki arti mahkota sedangkam Wangsa memiliki arti waktu. Jadi Makuta Wangsa adalah mahkotanya waktu. Artinya bahwa anak-anak ketika berada di sekolah dengan keadaan sadar penuh harus bisa menyadari bahwa mereka harus bisa mengendalikan diri dan pikirannya, tidak boleh sembrono ataupun asal-asalan dan harus bisa menjaga diri dan lingkungannya.

Karembong

Karembong memiliki arti selendang yaitu kain panjang yang digunakan untuk anak-anak perempuan. Cara menggunakannya adalah dengan diselempangkan dari kanan kemudian dibagi dua menggunakan tangan kiri kemudian tangan kirinya menyelempangkan kembali selempang ke kiri. Penggunananya tidak boleh menggunakan pengait ataupun peniti tetapi diikat antara selempang kiri dan kanan.

Karembong selain penggunaannya untuk menutupi bagian dada perempuan tetapi juga mengandung filosofi sebagai acuan untuk anak-anak perempuan supaya lemah lembut. Dalam bertingkah laku harus sopan, anggun dan memperhatikan langkah kakinya dan ketika jalan harus berhati-hati. (MH/Red.)



Rabu, 08 Mar 2023, 17:44:37 WIB Oleh : 840 View
Disdik Apresiasi Pentas PAI Kecamatan BBC
Rabu, 08 Mar 2023, 17:44:37 WIB Oleh : Mira Habibah 1257 View
Pentas PAI: Bentuk Evaluasi Layanan Pendidikan Kepada Masyarakat di Bidang Pendidikan
Selasa, 07 Mar 2023, 17:44:37 WIB Oleh : Mira Habibah 4752 View
Sosialisasi Petunjuk teknis PPDB Tahun Ajaran 2023/2024 bagi Kabupaten Purwakarta

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE