Disdik.purwakartakab.go.id – Para pelajar di damping bapak/ibu guru di Sekolah Ekologi SDN 8 Ciseureh Kahuripan Padjadjaran memanen Kompos yang dihasilkan dari metode Tong Komposter Tanam dan Tong Komposter portable, Kamis (04/08).
Dari amatan langsung, anak-anak begitu riang gembira saat proses panen kompos berlangsung. Hal demikian karena besar kemungkinan karena aksi tersebut pertama kali mereka alami dalam hidup.
Kepala Sekolah Ekologi SDN 8 Ciseureuh, Nurhayati mengatakan, praktek ini adalah bagian dari upaya pembentuka profil Pelajar Pancasila.
"Sebelumnya peserta didik sudah melakukan pembuatan tong kompos, beberapa bulan ke belakang, nah Hari ada dua produk kompos yang dihasilkan dari proses program Tatanen di Bale Atikan, pertama adalah Kompos kering dan Air Lindi," ucapnya.
Lebih lanjut Nurhayati menjelaskan, hasil panen kompos tersebut akan dimanfaatkan oleh siswa-siswi untuk menyuburkan tanaman yang telah mereka tanam di lingkungan sekolah.
"Tentunya pembuatan pupuk tersebut dapat menunjang keberhasilan program TdBA (Tatanen di Bale Atikan). Disini siswa diajarkan untuk menanam dan merawat tanaman dengan baik dan benar," tukasnya.
Di tempat yang sama, salah satu pelajar, Yuda Aji Wiguna (Kelas VI) mengaku sumringah karena dirinya bersama teman-teman sudah melakukan panen kompos kering dan air lindi yang dihasilkan dari Tong Kompos.
"Kompos kering ini sangat berguna untuk tanaman. Salah satunya yang sedang dilakukan oleh teman kita," demikian ujarnya. (NC/Wid)
Oleh : Nurdin Cahyadi 
Oleh : Nurdin Cahyadi 
Oleh : Nurdin Cahyadi 
