Mendongkrak Spirit Daya Literasi Guru PAI Melalui Pelatihan dan Bimbingan Berkesinambungan

Senin, 27 Sep 2021 | 15:35:19 WIB - Oleh Nurdin | Dibaca 1536


Mendongkrak Spirit Daya  Literasi Guru PAI  Melalui Pelatihan dan Bimbingan Berkesinambungan
   

 

Oleh : Tuti Herawati
(Pengawas PAI Kabupaten Purwakarta)

Membangkitkan literasi tidak hanya menumbuhkan minat, hobi, dan gemar saja. Akan tetapi, memberdayakan literasi itu lebih penting, karena dengan daya itu menunjukan spirit kualitas literasi yang menghasilkan produk. 

DPD AGPAII Kabupaten Purwakarta dan PPQM Lembaga TEMALI menggelar kegiatan Pelatihan dan Lokakarya Nasional (PENTALOKNAS) Literasi Publikasi Karya Ilmiah dan Inovatif bagi Guru Pendidikan Agama Islam, Sabtu, (25/9/2021).

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual dari pukul 07.30 sampai 15.30 diikuti oleh sekitar 334 orang peserta yang terdiri dari guru pendidikan agama Islam jenjang PAUD/TK (2,1%), SD (54,2%), SMP (24,5%), SMA/SMK (13,2%), serta mahasiswa (4,8%) dan kalangan praktisi pendidikan lainnya (1,2%).

Rangkaian PENTALOKNAS dipandu Iis Ismawati, dengan agenda pembacaan do’a pembuka, laporan ketua panitia, Eep Saepul Hayat, dan sambutan yang disampaikan Lulu Makiyah (Ketum DPD AGPAII) dan Kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta. Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia, Eep Saepul Hayat, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh guru PAI dari Kabupaten  Purwakarta tetapi juga dari kota-kota lain di luar wilayah Purwakarta, seperti, Cianjur, Kuningan, Bogor, Karawang, Subang, Magetan (Jateng), Palembang-Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), serta Siak-Pekanbaru (Riau).

Dalam sambutannya, Lulu Makiyah mengungkapkan syukur dan terimakasih kepada seluruh stakeholder dan simpatisan kegiatan, terutama kepada Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta serta STAI DR. KHEZ Muttaqien Purwakarta yang telah memfasilitasi zoom meeting room. “Semoga kegiatan Pentaloknas Literasi ini mampu melahirkan sosok-sosok guru PAI yang handal dan literat” tandasnya.

Kemenag dan Dinas Pendidikan Kobarkan Energi Literasi 
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta, Munawir Sulaeman, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan Pentaloknas Literasi ini. Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh guru PAI untuk meningkatkan kompetensinya dalam mengembangkan literasi dan menguatkan character building di sekolahnya masing-masing. Menurutnya, “Guru PAI harus mempunyai harakatunnafsi (gerakan jiwa) untuk bisa mengoptimalisasikan motivasi berliterasi, baik bagi dirinya maupun bagi anak-anak didiknya, terutama dalam hal membaca dan menulis Alqur’an”.

PENTALOKNAS secara resmi dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto. Dalam arahannya, beliau mengibaratkan literasi laksana nutrisi bagi seorang guru. Menurutnya, kesadaran diri untuk terus belajar itu penting, membaca itu penting, dan menulis itu penting. Karena ruh guru itu ada pada ilmu pengetahuannya. Karena itu tuntutan bagi seorang guru untuk menjadi guru literat. “Buang model mental yang seringkali menghambat kemajuan, seperti menganggap sesuatu itu sulit atau kurang penting” tegas Purwanto.

Dalam kebijakan dan implementasi gerakan literasi, Disdik Kabupaten Purwakarta saat ini sudah in action dalam menggalakan literasi digital. Beberapa program yang telah dilaksanakan, seperti keharusan sekolah memiliki web sekolah, lomba vlog siswa, adanya sekolah nyata dan sekolah maya (Hybrid Learning Model) serta literasi berbasis lingkungan melalui program Tatanen Di Bale Atikan (TDBA). 

Gerakan literasi dalam program TDBA bukan hanya tentang ekologi. Tapi bagaimana mengembangkannya dalam pembelajaran berbasis proyek seperti menarasikan cara-cara membuat pupuk organik, bercocok tanam dan mendeskripsikan pola-pola pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam bentuk video ataupun film. “Dalam hal ini guru harus kreatif dan inovatif untuk mengembangkan lingkungan sekolahnya sebagai sumber literasi guru” tambah Purwanto.

Berkenaan dengan literasi ini, Purwanto berharap guru PAI mampu menjadikan lima pendidikan karakter di Purwakarta, yaitu, pendidikan ramah anak, pendidikan anti korupsi, pendalaman kitab-kitab dan tatanen di Bale Atikan sebagai bagian dari sumber dan inspirasi guru dalam mengembangkan potensi berliterasi di dalam kelas belajarnya. Dan sebagai bentuk apresiasi terhadap kegiatan pentaloknas literasi ini, diakhir materinya beliau memberikan cindera mata berupa 10 (sepuluh) buah buku  bagi sepuluh peserta yang bertanya.

Selain itu juga, PENTALOKNAS mengundang narasumber handal, praktisi dan motivator literasi yang terdiri dari Yoni Haris Setiawan (Direktur PPQM Lembaga TEMALI), Emi Rusnawati (The YAQINNA Foudation) dan Zulkarnain Alfisyahrin (Pemimpin Umum “Koran Bekasi”). 

Dalam paparannya, Emi Rusnawati, mengantar peserta untuk mudah menulis karya ilmiah dengan basis masalah yang ditemukan di kelas belajarnya sendiri.  Sementara itu, Yoni Haris Setiawan, membuat peserta lebih semangat sekaligus mengharu biru saat berlatih menuangkan pikir, rasa, jiwa, dan hati melanglang dan berimajinasi ke delapan penjuru arah mata angin dalam sentuhan karya tulis puisi. Dengan mengacu kepada keselarasan Kurikulum 2013 yang termaktub dalam kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran PAI dan materi pelajaran Tematik, peserta dimotivasi untuk mampu membuat karya tulis yang inovatif dan produktif.

Pada sessi materi terakhir, Zulkarnain Alfisyahrin Siregar memberikan pencerahan tentang teknik penulisan artikel dan reportase yang layak terbit dan dipublish di media cetak. Antusiasme peserta melalui banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber menjadikan waktu dengan durasi 120 menit ini terasa pendek. 

Semangat belajar bersama yang dibangun para narasumber serta piawainya para moderator mengemas sesi demi sesi materi, mampu membangkitkan spirit dan uji nyali peserta untuk berlatih berkarya, sehingga mengantarkan kegiatan Pentaloknas Literasi ini berlangsung hangat hingga akhir. 

Sebagai tindaklanjut kegiatannya, seluruh peserta akan mendapat Kelas Bimbingan Belajar Menulis Tuntas (KBMT) online selama tiga bulan melalui kelompok belajar pada masing-masing jenjangnya hingga menghasilkan produk dalam bentuk karya tulis artikel, reportase dan puisi yang dapat diterbitkan dalam bentuk buku ber-ISBN. 

Selain itu, peserta diharapkan mampu menyelenggarakan kegiatan yang sejenis di masing-masing daerahnya. Hal ini untuk kesinambungan eksistensi literasi agar tidak terhenti hanya sampai pada penerbitan buku, akan tetapi peserta sebagai kader literasi diberikan kesempatan untuk membuka dan mengelola Rumah Bimbingan Belajar Literasi Indonesia “QURUTA”. Semoga!

#Salam Literasi; Indonesia Berkarya!!!
Editor: Yoni Haris Setiawan



Jumat, 24 Sep 2021, 15:35:19 WIB Oleh : Nurdin 1580 View
Bangga! Pelajar Purwakarta Jadi Juara Karate Nasional
Senin, 20 Sep 2021, 15:35:19 WIB Oleh : Nurdin 1104 View
BUPATI PURWAKARTA LEPAS 169 CPNS IKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR
Senin, 20 Sep 2021, 15:35:19 WIB Oleh : Nurdin 1481 View
SERTIJAB KEPALA SEKOLAH JENJANG SMP, KADISDIK MINTA KEPSEK TUNTASKAN MASALAH

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE