SINERGI TU DAN GURU MODAL UTAMA KESUKSESAN SEKOLAH

Kamis, 01 Nov 2018 | 08:26:55 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 4577


SINERGI TU DAN GURU MODAL UTAMA KESUKSESAN SEKOLAH
   

Sinergi yang berarti bekerja bersama-sama adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimal, salah satu prinsip sinergi adalah membangun kepercayaan  dalam organisasi,  kondisi saling memercayai harus dibangun walaupun memerlukan waktu karena kepercayaan (trust) yang bijak dan cerdas adalah hal yang dapat mengubah sesuatu atau mewujudkan dinamika menuju perubahan yang diharapkan. Ada beberapa syarat utama penciptaan sinergi antara  para  guru  dan TU di  sekolah  yakni kepercayaan, komunikasi yang efektif  dan  kreativitas.

 

Bicara  tentang  sinergi, Almarhum Profesor Fuad Hassan, Mendikbud R.I, periode tahun 1985–1993  pernah  menyatakan  bahwa  semangat ke-‘kita’-an  perlu  lebih  didahulukan  dari  pada  ke-‘kami’-an (Hassan,  2002),  dimana  ke-‘kami’-an  yang  kuat  ini  akan  dapat mengembangkan fanatisme yang berlebihan terhadap kelompoknya sendiri, tetapi  Ke-‘kita’-an  akan  menjadi  “sumber  sinergi”  yang  hasilnya berlipat ganda, melampaui penjumlahan masing-masing bila bekerja sendiri-sendiri secara individual atau dalam kelompoknya sendiri.

 

Bicara  di  dunia  pendidikan  dan persekolahan,  profesionalisme seorang  guru  dicirikan sebagai berikut: (1) sebagai seorang pengajar adalah tuntutan jiwa, yang mana memberikan kepuasan tersendiri atau dikatakan sebagai tuntutan batin, sehingga kepuasannya bersifat intrinsik, mempunyai kemauan untuk menguasai pengetahuan secara  profesional,  (2)  mau  memperbaiki  diri  dan  bekerja  sama, (3) mau melihat bahwa segala tindakannya akan berdampak pada banyak  pihak  yang  terkait,  (4)  mau  berbagi  dalam  masa  depan yang  ingin  diraih,  serta  (5)  memiliki  fleksibilitas  untuk  selalu mengadaptasi pada perubahan lingkungan.   Namun karena para guru itu berstatus pegawai dari  sebuah  insititusi  pendidikan,  maka  dituntut  pula  perilaku kepegawaiannya, sekalipun  demikian  profesionalisme  mengajar tetap  menjadi  prioritas  utama.

 

Maksudnya dalam  konteks  nilai  dan  norma  para  guru dalam lingkungan sekolah perlu berkembang bersama secara sinergistik dan moralistik.  Begitu  juga  para  pegawai  Tata  Usaha ( TU )  yang  sama-sama bekerja di suatu  sekolah bersama para guru pasti  mempunyai  tupoksi  yang  tidak perlu  penulis  rinci item – itemnya, namun  karena  para  TU itu  juga berstatus  sebagai  pegawai dari  sebuah  insititusi  pendidikan,  maka  dituntut  pula  perilaku kepegawaiannya, sekalipun  demikian  profesionalisme  bekerja  dalam bidang  administrasi  TU  tetap  menjadi  prioritas  utama, maksudnya   dalam  konteks  nilai  dan  norma para  TU  dalam lingkungan sekolah perlu berkembang bersama secara sinergistik dan moralistik  juga.

 

Di  lingkungan  sekolah kemampuan untuk membangun, menumbuhkan, menjaga dan mengembalikan semua kepercayaan para  guru  dan TU  sebagai  rekanan kerja merupakan kunci sinergi. Membangun trust  antara  guru  dan  TU  berarti memikirkan suatu kepercayaan dalam cara yang positif, membangun langkah demi langkah, komitmen demi komitmen. Jika trust dianggap sebagai sebuah bentuk resiko dan penuh ancaman, maka tidak ada hal positif yang bisa kita dapatkan. Memang trust selalu berdampingan dengan ketidakpastian, tapi kita harus berusaha membuat diri kita sendiri untuk berpikir bahwa ketidakpastian tersebut sebagai sebuah kemungkinan dan kesempatan, bukan sebagai halangan.  Modal kebersamaan akan mampu dengan  kuat  menjadi  sumber  terbentuknya  rasa  saling  percaya, namun dalam kebersamaan itu perlu dihidupkan keanekaragaman gagasan,  dihidupkannya  nilai-nilai  yang  sejalan  dengan  tujuan sekolah untuk maju dan berkembang.

 

Sinergi  yang  berlandaskan  rasa  saling  percaya  yang  tinggi, sering disebutkan sebagai modal sosial dan intelektual bagi sekolah. Keakraban guru dan TU adalah kekuatan terhadap produktivitas, pendekatan antar pribadi yang erat, berdialog dan saling memahami agar kelompok produktif tersebut mendedikasikan  kinerjanya  bagi  sekolah,  hingga  benar-benar   sinergitas  para  guru  dan TU  tersebut menjadi modal  berharga   bagi sekolah. Rasa saling percaya sebagai sarana untuk membangun sinergi, berbeda dengan kondisi yang dilakukan dengan budaya individualistik.

 

Jaringan  pengikat  rasa saling percaya itu yang diawali dengan kedekatan dan kebersamaan dan selanjutnya diperlukan berkembangnya nilai dan norma akademik. Kedekatan dan  keakraban  secara  profesional  dalam  bekerja  di suatu  sekolah tentu memerlukan bukti nyata bahwa semuanya  harus  dapat dipercaya. Sudah  sepatutnyalah bagi kita semua untuk menunjukkan  bahwa  masing-masing  pribadi  dalam  lingkungan kerja  sekolah  adalah orang-orang yang bisa dipercaya dengan menunjukkan inisiatif serta tindakan yang mampu memberi keyakinan pada orang lain bahwa diri kita bisa dipercaya.

Semoga  para  guru  dan  TU setuju  bahwa  sinergitas  para guru dan TU harus selalu  ditingkatkan dan dijaga  demi  kesuksesan  suatu lembaga pendidikan. (Red)

Penulis : Isep  Suprapto / Guru  SMPN 2 PLERED



Senin, 17 Sep 2018, 08:26:55 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 2307 View
MENULIS WUJUDKAN KARYA BRILLIANT
Senin, 17 Sep 2018, 08:26:55 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 4365 View
Pelajar Purwakarta Konsisten, Internalisasi Budaya Sunda
Senin, 17 Sep 2018, 08:26:55 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 3047 View
NYUKCRUK GALUR, SAJARAH PURWAKARTA

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE