POTRET GURU DAERAH TERPENCIL YANG MENGABDI UNTUK NEGERI

Kamis, 07 Mei 2020 | 16:58:23 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 2495


POTRET GURU DAERAH TERPENCIL YANG MENGABDI UNTUK NEGERI
   

disdik.purwakartakab.go.id -- Hari Pendidikan Nasional atau sering kita sebut dengan HARDIKNAS tahun ini sangat berbeda. Di tengah wabah Corona virus Desease (Covid-19) yang mengguncang dunia, akibatnya semua sektor terganggu, baik ekonomi, budaya, dan termasuk sektor pendidikan.

Wabah ini memaksa seluruh sektor berubah pola kerja, termasuk Pendidikan. Seruan belajar dirumah melalui Daring nyatanya tidak selalu berjalan baik.

Di beberapa daerah terpencil, masih terdapat Orang tua/wali murid yang tidak memiliki gawai yang mendukung pembelajaran Jarak Jauh atau Daring. Hal tersebut dikarenakan perekonomian atau pendapatan orang tua/wali murid yang sebagian besar hanya sebagai buruh.

GURU KELILING

Agar pembelajaran tetap berjalan, maka proses yang dilakukan yaitu Guru bergerak mendatangi langsung  ke rumah peserta didik untuk memberi pelajaran secara langsung atau sering disebut dengan pembelajaran Luring.

Salah satu protet guru daerah terpencil itu adalah Meike Marliana, S.Pd yang bekerja sebagai Guru honorer di SDN 1 Nangewer kecamatan Darangdan sejak tahun 2009.

SDN 1 Nangewer adalah sekolah yang berjarak kurang lebih sekitar 30 KM dari Pusat kota Purwakarta atau lebih tepatnya berada diperbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat (Info : google maps).

Dari 56 siswa kelas 3 yang diajar oleh meike, 22 memiliki smartphone, 30 Handphone biasa, 4 orang tidak memiliki handphone. 

"Sekalipun ada orang tua yang mempunyai  Hp Smartphone namun  ternyata masih ada kendala yang dihadapi yaitu soal kuota," ujarnya.

Untuk itu agar pelajaran dapat tersampaikan, maka guru yang telah mengabdi 11 tahun ini harus mendatangi langsung kerumah murid-muridnya untuk memberikan pelajaran secara langsung. Tidak mudah memang berkunjung kepada semua murid dalam satu waktu, apalagi dengan medan perjalanan yang cukup menantang. 

Sehingga, Meike membagi waktu berkunjung sehari hanya 3 sampai 4 rumah saja. Namun itu tidak mengurangi semangatnya untuk tetap berada di garda terdepan dalam mencerdaskan anak Bangsa. 

"Ya perjuangan saya belum seberapa pa. Mungkin rekan saya di Sukasari atau di daerah terpencil lainya banyak yang lebih tantangannya,” pungkasnya optimis.  (AJ/red)



Rabu, 15 Apr 2020, 16:58:23 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1843 View
Oleh AGUS MULYANA
Minggu, 12 Apr 2020, 16:58:23 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 12004 View
KATA DALAM KOMPOSISI TULISAN
Minggu, 12 Apr 2020, 16:58:23 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 2161 View
WFH ALA NINA LIDIAWATI GURU PAUD DI PURWAKARTA

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE