PURWANTO : JADIKAN SEKOLAH PUSAT PERADABABAN

Selasa, 08 Jun 2021 | 15:35:44 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 1059


PURWANTO : JADIKAN SEKOLAH PUSAT PERADABABAN
   

disdik.purwakartakab.go.id-Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto berkesempatan hadir melantik langsung ketua dan pengurus PGRI Cabang Kecamatan Campaka, Selasa (08/06), di Aula SDN Campakasari.


Diketahui, dari proses pemilihan terbuka, terpilih Saip, S.Pd. Surat Keputusan nomor 012/kep/pwkXXII/2021 tentang susunan dan personalia pengurus PGRI Cabang Kecamatan Campaka masa bakti XXII Tahun 2021-2026 dibacakan oleh sekertaris PGRI Kabupaten Purwakarta, Rusyana yang turut disaksikan oleh Camat kecamatan Campaka, Kapolsek Campaka dan Babinsa Koramil Campaka, anggota dan pengurus PGRI di wilayah Kecamatan Campaka.


Dalam sambutan resminya, Ketua PGRI Cabang Kec. Campaka terpilih, Saip, S.Pd. menyampaikan bahwa PGRI Campaka dibawah kepemimpinannya akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintahan setempat.

"Hal ini dalam rangka mendukung setiap program peningkatan Pendidikan di Kabupaten Purwakarta," katanya.

Sementara, Camat Kecamatan Campaka, Ade Sumarna SH, MSi yang berkesempatan hadir menyatakan apresiasi dan dukungan untuk Pengurus PGRI terpilih dan berharap komunikasi terus terjalin dengan baik. 

Di tempat yang sama Ketua PGRI kabupaten Purwakarta H. Purwanto menuturkan bahwa guru-guru harus mulai berpikir menjadikan sekolah sebagai  pusat peradaban.

"Kalau mau menjadi pusat peradaban,  maka harus menjadi tempat yang beradab, dan sekolah harus menjadi taman bagi siswa," katanya.


H. Purwanto juga mengutip pernyataan Ki Hadjar Dewantara yang menyatakan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa.

"Kini terwujud dalam sebuah Program Sekolah Ramah Anak.
Kita hari ini sibuk dengan teori-teori, jadi kita pgri guru gurunya harus mulai berpikir bagaimana sekolah menjadi pusat peradaban, kalau mau menjadi pusat peradaban maka harus menjadi tempat yang beradab, dan sekolah harus menjadi taman bagi siswa, karena seperti apa  yang dikatakan ki hadjar dewantara sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa, maka hari ini adanya sekolah ramah anak," katanya. 

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta yang sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto menyampaikan arahan langsung kepada para anggota dan pengurus PGRI Kec. Campaka.

Ada beberapa pokok pikiran yang ia ulas. Diantaranya adalah makna organisasi PGRI dalam konteks pendidikan Indonesia. Menurutnya, selain berfungsi khusus sebagai wadah perjuangan para guru, PGRI juga punya peran besar dalam mensukseskan visi "mencerdaskan kehidupan bangsa".

"Sesuai dengan mars PGRI dan Hymne PGRI yang sering dinyanyikan, maka semua anggota PGRI harus menjadi pembelajar cukup kapasitasnya agar bisa menjadi penerang bagi lingkungannya jadi penyuluh bangsa dan membimbing ke muka atau ke masa depan. Dengan belajar dan cukup kapasitasnya maka setiap anggota PGRI akan menyala bagai pelita bisa berbunyi nyaring dan menimbulkan resonansi untuk perubahan di masayarakat. Dengan cara itu, maka visi "mencerdaskan kehidupan bangsa" bisa ter-realisasi lebih cepat," urainya.

SEKOLAH SELAMATKAN BANGSA INDONESIA 

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa para guru punya andil besar dalam menyelamatkan bangsa. 

"Yang bisa menyelamatkan bangsa ini adalah sekolah dan guru-guru didalamnya. Jika para guru tidak membuka pikiran, maka ini negara tidak akan maju sama sekali. Untuk itu, penting bagi para guru untuk terus membuka pikiran dengan cara giat membaca," katanya.

Sebagai contoh kasus, ia menyampaikan bahwa tantangan ke depan yang dihadapi seluruh negara di dunia adalah krisis pangan akibat perubahan pola hidup. Sebagai antisipasi terhadap hal tersebut, maka di-inisiasi lah program "Tatanen di Bale Atikan".

"Tantangan ke depan yang di harapakan masyarakat dunia adalah pangan. Oleh karena, saya memprakarsai bahwa sekolah-sekolah harus mengajarkan anak-anak mencintai cara bertani, mencintai cara menyelamatkan lingkungan, bagaimana hari ini anak-anak diajarkan kemandirian, tanggungjawab memecahkan masalah. Maka dalam program tatanen di bale atikan diajarkan bagaimana cara mengelola sampah, mengelola sampah menjadi manfaat, bagaimana cara mengolah tanah, satu-dua jengkal tanah, itulah salahsatu cara memecahkan masalah, agar ke depan anak-anak kita bisa memecahkan masalahnya sendiri, tidak menjadi anak yang manja," katanya.

Para siswa, sambungnya, harus dipersiapkan sedini mungkin agar sigap dan tangkas menghadapi perubahan di masa depan.

"Kita siapkan  anak-anak kita menjadi agen-agen masa depan yang peduli terhadap lingkungan, sehingga tugas sekolah yang penting adalah mendidik kemandirian, mendidik inovasi, membuat anak-anak bisa memecahkan masalah, mempunyai tanggungjawab. Jangan sia-siakan kesempatan kita untuk berbuat baik, jangan sia-siakan profesi kita sebagai guru dan jangan sia-siakan kita sebagai anggota PGRI, Terus berkarya untuk Dunia Pendidikan," begitu paparnya. (NC/Red)



Selasa, 08 Jun 2021, 15:35:44 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1316 View
Wandik Purwakarta : Monitoring PTM di Kecamatan Maniis
Senin, 07 Jun 2021, 15:35:44 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 2045 View
Pengurus Baru PGRI Kecamatan Purwakarta Resmi Dilantik
Senin, 07 Jun 2021, 15:35:44 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 962 View
PGRI Purwakarta gandeng SLI siapkan Pelatih Tatanen di Bala Atikan

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE