PURWANTO : GURU HARUS PAHAM PROYEK PEMBELAJARAN

Disdik.purwakartakab.go.id -- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta Dr. H. Purwanto, M.Pd. berkesempatan mengunjungi SMPN 5 Purwakarta yang sedang melangsungkan pemilihan ketua OSIS. Di kesempatan yang sama, ia melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap lingkungan sekolah. 

Kedatangan Purwanto disambut baik jajaran manajemen SMPN 5 Purwakarta Guru dan peserta didik. Ada beberapa kegiatan yang dilangsungkan Kadisdik Purwanto disana, seperti berdialog dengan peserta didik, menyaksikan langsung pemilihan OSIS dan meninjau situasi lingkungan sekolah.

“Hari ini saya Check sekolah ini, karena Kepala Sekolahnya sudah saya berikan tugas beberapa bulan yang lalu, sekolahnya sudah bersih-bersih ya, sekolahnya harus bersih, taman-tamannya udah mulai di tata, sudah ada perubahan, ini kan kepala sekolahnya baru, kepala sekolah yang dari Sekolah Ekologi. Kebetulan anak-anak disini sedang belajar berdemokrasi, jadi mereka sedang ikut proses pemilihan ketua Osis, ada 4 calon yang maju sebagai kandidat ketua OSIS,” katanya. 

Di sela kegiatannya, kepada tim redaksi, ia menuturkan bahwa proses pembelajaran di lingkungan sekolah bagaimanapun tidak lepas dari pendampingan guru-gurunya. Sehingga, sangat penting bagi para guru untuk memahami model-model pembelajaran. 

“kelas-kelas jangan samapai dibatasi hanya di ruang kelas saja. Misal pembelajaran matematika hari ini, tidak melulu harus diruang kelas, pembelajaran matematika bisa dilakukan diluar kelas. Contoh ini terhadap keberadaan bedengan, anak bisa mengukur luas bangunan bedengan ini berapa? Bedengan ini termasuk persegi panjang empat sudut, kemudian bagaimana cara mengukur ruas bedengan ini jadi missal panjang berapa lebar berapa jadi nanti tinggal dikalian Px L = berapa ini kan pembelajaran matematika, dalam program Tatanen di Bale Atikan,” tuturnya. 

Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila pun, lanjutnya, bisa dilakukan disini. Para siswa bisa melihat langsung masalah lingkungan di sekitarnya. Misal lingkungannya itu gersang, tanahnya tidak subur, maka anak-anak dikasih pemantik pertanyaan untuk mengamati lingkungannya ada masalah apa dilingkungannya.

“Nah, dari situ anak-anak nanti bisa bikin Proyek apa saja yang berkaitan dengan lingkungannya. Bekerjasama membawa tanah, membawa sekam dan membuat bedengan untuk tanaman,” demikian ungkapnya. (NC/Red)