DISDIK PURWAKARTA INOVASI KANJUT KUNDANG GANTIKAN PLASTIK BERKAH

Jumat, 29 Okt 2021 | 10:56:08 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 1384


DISDIK PURWAKARTA INOVASI KANJUT KUNDANG GANTIKAN PLASTIK BERKAH
   

Disdik.purwakartakab.go.id -- Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengapresiasi pendidikan berkarakter yang dijalankan Dinas Pendidikan Purwakarta di lingkungan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Diantaranya terhadap kegiatan sosial para siswa yang mengumpulkan beras di setiap hari Kamis.

“Kegiatan ini akan membentuk karakter anak yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan sekitar sekolahnya,” ujar Ambu Anne di SMP Negeri 7 Purwakarta, Kamis 28 Oktober 2021 bertepatan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan rutin yang dikenal dengan nama program “beas kaheman” atau “kamis berkah” itu sudah berlangsung lama, yaitu sejak 2015.

“Rata-rata terkumpul sampai 9,5 ton beras di setiap bulannya. Bahkan pernah terkumpul mencapai 21 ton beras pada bulan Ramadhan lalu. Luar biasa ini akan terus dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta,” ujar Ambu Anne.

Beras yang terkumpul di sekolah kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar dan juga kepada anak yang membutuhkan di sekolah tersebut. “Jadi satu penerima manfaat bisa mendapatkan 5 sampai 10 kilogram beras,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta Purwanto menjelaskan program ini masuk ke dalam 7 poe atikan istimewa yang mana menguatkan pendidikan karakter di Purwakarta. Program sudah berjalan sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015.

“Termuat dalam salah satu dari 7 poe atikan istimewa yakni Senin Ajeng Nusantara, Salasa Mapag Buana, Rebo Maneuh di Sunda, Kemis Nyanding Wawangi,” ujarnya.

Hari Kamis merupakan hari kepedulian sosial yang mana siswa membawa segenggam beras untuk dikumpulkan di sekolah. Kemudian dibagikan untuk siswa yang kurang mampu di sekolah tersebut dan warga sekitar.

INOVASI BEAS KAHEMAN :  ANTI PLASTIK!

Belakangan Dinas Pendidikan Purwakarta melakukan inovasi atas program beas kaheman. Siswa tidak lagi menggunakan plastik untuk membawa beras ke sekolah. 

“Kita ingin membuat sekolah yang ramah lingkungan. Tidak boleh lagi ada plastik di sekolah,” ujarnya.

Fungsi plastik, sambungnya, diganti dengan Kanjut Kundang yang merupakan wadah dari kain. “Kanjut Kundang” (Istilah sunda, kemasan dari kain : Red ini dibuat oleh siswa sendiri dari kain bekas.

Dinas Pendidikan juga mengarahkan agar Kanjut Kundang dibuat oleh siswa sendiri tidak boleh oleh orang lain.

“Harus dibikin oleh siswa sendiri sebagai pendidikan ketelatenan keuletan. Dijait manual (kecos) gitu ya. Membuat Kanjut Kundang ini juga sebagai prakarya keterampilan,” ujarnya.

Jadi siswa di Purwakarta setiap hari Kamis membawa segenggam beras dengan wadah Kanjut Kundang.

“Beras yang terkumpul nanti akan dibagikan menggunakan boboko yang terbuat dari bambu nggak boleh pakai plastiknya lagi,” ujarnya.

Ia berharap gerakan ini dapat membantu warga yang kurang mampu di Purwakarta dan menjadi pendidikan karakter yang menanamkan nilai gotong royong dan nilai kepedulian sosial kepada anak-anak kita. (NC/Red)



Jumat, 29 Okt 2021, 10:56:08 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1483 View
PURWANTO HIMBAU WARGA SEKOLAH GUNAKAN KANTONG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK BERAS KAHEMAN
Jumat, 29 Okt 2021, 10:56:08 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1166 View
SMPN 3 Babakan Cikao Gelar Workshop Kompetensi Guru Abadi 21 Berbasis TdBA
Rabu, 27 Okt 2021, 10:56:08 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1552 View
PGRI GELAR LOMBA MENYANYI SOLO TINGKAT KABUPATEN PURWAKARTA.

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE