16,9 ton Beras Perelek Terkumpul Dengan Kanjut Kundang

Jumat, 29 Okt 2021 | 11:01:03 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 1551


16,9 ton Beras Perelek Terkumpul Dengan Kanjut Kundang
   

disdik.purwakartakab.go.id -- Gerakan pendidikan karakter 7 poe atikan istimewa hari Kamis dengan tema nyanding wawangi melalui  pembiasaan pengumpulan beas kaheman (Berkah) pada tanggal 28 Oktober 2021 terkumpul 16.941 kilogram dan telah disalurkan langsung oleh peserta didik pada warga sekitar dengan jumlah sasaran 5.336 orang.

Penyaluran pèrèlèk beas kaheman dilakukan langsung oleh peserta didik atas bimbingan para guru. Penerima bantuan adalah sesama peserta didik dan warga masyarakat sekitar sekolah yang layak dibantu.

Ini bentuk pembelajaran aplikatif menumbuhkan nilai-nilai gotong royong, empati dan saling berbagi. Intenslisasi nilai ini merupakan ikhtiar kongkrit yang terintegrasi dengan pembelajaran ditiap satuan pendidikan di Kabupaten Purwakarta.

Adapun rincian penerimaan beas kaheman dari staf dan pejabat disdik 30 kg, SD 13.395  kg, SMP 3.486 kg dan TK 30 kg dari data ini kalau dalam bentuk uang terkumpul 134.659.465 rupiah dan semuanya telah disalurkan kepada yang berhak menerima.
 Ada yang berbeda pada pengumpulan beras pada hari Kamis ini yakni adanya larangan dari kepala Dinas Pendidikan tidak boleh menggunakan plastik untuk membawa beras tersebut, melainkan harus menggunakan kantong dari kain yg dibuat sendiri oleh siswa yang biasa disebut kanjut kundang dalam bahasa Sunda. Maka berdasarkan amatan langsung di lokasi semua siswa SD dan SMP pada hari Kamis tadi semua serentak sudah menggunakan kanjut kundang dalam membawa beras pèrèlèk. Ditemui di SMPN 7 ketika mendampingi Bupati Purwakarta Purwanto Kepala Dinas Pendidikan menjelaskan bahwa penggunaan kanjut kundang yang dibuat sendiri oleh siswa adalah merupakan bagian dari pendidikan karakter dalam menanamkan ketekunan, keuletan  dan keterampilan diri. Penggunaan plastik kèrèsèk menurut Purwanto diyakini akan mencemari lingkungan dan ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang kita ajarkan pada pendidikan Tatanen di Balè Atikan. Bisa dibayangkan jumlah siswa SD dan SMP itu ada 136.999 jika semua membawa beras dengan plastik pada hari itu maka akan ada sampah plastik sebanyak itu maka silahkan jumlahkan dalam waktu satu bulan dan seterusnya. Kita ingin mendidik karakter  dan  memberikan manfaat pada sesama melalui beras pèrèlèk tapi  caranya juga tidak boleh bertentangan dengan kaidah kehidupan lingkungan. Kita ingin anak-anak kita mempunyai kesadaran ekologis dengan menggunakan kanjut kundang bukan plastik dalam membawa beras pèrèlèk, pungkas  Purwanto. (Red). 



Jumat, 29 Okt 2021, 11:01:03 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1370 View
DISDIK PURWAKARTA INOVASI KANJUT KUNDANG GANTIKAN PLASTIK BERKAH
Jumat, 29 Okt 2021, 11:01:03 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1475 View
PURWANTO HIMBAU WARGA SEKOLAH GUNAKAN KANTONG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK BERAS KAHEMAN
Jumat, 29 Okt 2021, 11:01:03 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1161 View
SMPN 3 Babakan Cikao Gelar Workshop Kompetensi Guru Abadi 21 Berbasis TdBA

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE