Nikmat Broken Home

Rabu, 04 Jan 2023 | 16:12:28 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 1442


Nikmat Broken Home
   

Disdik.purwakartakab.go.id -- Aku adalah Naila muazara Ulfah aku lahir dari keluarga yang broken home,awalnya aku mengira ini semua sangat menyeramkan dan menyakitkan.


Sejak aku ber umur 3 bulan dalam kandungan ayah ku pergi  meninggalkan ibu dan kakak ku,sosok seorang ayah tak pernah aku dapat kan sampai sekarang usia ku menginjak 10 tahun.ku berusaha kuat,tegar dan berbesar hati dan ceria.

 

Aku hanya seorang anak kecil yang merindukan sosok seorang ayah,meskipun aku punya seorang ibu yang begitu sayang cinta dan ada untuk ku,tapi tetap saja hati kecil ku selalu tersirat rasa rindu pada ayah.kenapa ayah tak ada sedikitpun ingin menemui aku dan kakak.Aku memberanikan diri untuk bertanya pada ibu "mengapa ayah pergi meninggalkan aku dan kakak"ibu hanya tersenyum dan menjawab"sabar dan berdoa semoga di buka kan hidayah"


Dari jawaban ibu aku terus berpikir mungkin ayah akan kembali bila aku berdoa dan meminta sama allah.aku membayangkan ayah pulang memeluk ku,bercanda dengan ku dan menggendong ku.

 

Hari semakin hari ku lewati cacian makian mulai aku alami terus berganti,aku mulai menarik diri dari lingkungan ku,rasa iri pun tumbuh dalam benak ku melihat teman teman ku berangkat pulang sekolah di antar ayah nya aku hanya bisa berdiam,menahan rasa sakit dan perih yang kurasa,aku pulang dan bertanya kembali pada ibu"aku sudah banyak berdoa tapi kenapa ayah tidak pulang apa karena aku nakal ibu"mata ibu mulai berkaca kaca dan berkata"mungkin belum ada hidayah...apa kehadiran ibu tidak cukup untuk mu nak apa ibu tak berarti untuk mu nak"jawab ibu sambil menangis dan memeluk ku.
Aku merasa berdosa karena ibu ku menangis karena pertanyaan ku.


Walau dalam benak ku masih ingin tahu mengapa ayah ku pergi meninggalkan aku dan kakak begitu lama.

 

Aku tinggal di rumah peninggalan nenek dan kakek ku,berat hari hari ku jalani bersama ibu dan kakak ku.ibu menghidupi aku dan kakak ku seorang diri,ibu berjalan menyusuri jalan berliku tak kenal lelah untuk menghidupi kami tak menghiraukan terik panas nya matahari,basah kuyup kena hujan semua itu ibu lakukan.walaupun lelah sakit ibu tak pernah mengeluh hingga suatu hari aku melihat ibu menangis karena kaki nya sakit karena telah berjalan jauh demi mencari nafkah untuk aku dan kakak,ibu berjalan masuk ke perumahan satu ke perumahan yang satu untuk mencari pekerjaan sebagai kuli nyuci atau apa saja yang bisa menghasilkan uang untuk aku dan kakak.

 

Hinaan dan cacian sering ibu alami dengan keterbatasan fisik yang ibu miliki,saat itu aku libur sekolah dan aku bilang pada ibu untuk ikut dengan nya"Bu boleh aku ikut biar ibu ada temen cari kerja nya"ibu menjawab"enggak usah nak...diam saja di rumah belajar yah"kata ibu sampil siap siap untuk pergi 
Tapi aku tetap memaksa ibu untuk ikut sampai akhir nya ibu mengajak ku.

 

Jalan terus aku dan ibu telusuri aku terus berpikir dan terasa sakit hati aku melihat ibu seperti ini setiap hari nya.ku peluk ibu dan menangis dan meminta maaf karena aku dan kakak ibu menderita seberat ini.


Aku terus berpikir dan berdoa berilah jalan untuk aku agar aku dapat membahagia kan ibu.


Aku ingin ibu menangis karena bahagia bukan karena rasa sakit dan penderitaan.

 

Suatu hari di sekolah ku ada festival lomba antar kelas dari situlah aku mulai mengikuti lomba mendongeng dan Alhamdulillah mendapatkan hasil yang sangat membahagiakan.aku terus belajar dan belajar dan berusaha untuk bangkit dari rasa keterpurukan ini demi surga ku demi hidup aku,kakak yang lebih baik lagi.
Aku di beri kesempatan untuk mengikuti lomba bertutur yang di selenggarakan di perpusda purwakarta dan mendapatkan peringkat ke 1,kebahagiaan mulai aku rasakan sedikit demi sedikit.

 

Semua perasaan dan pengalaman apa yang aku lihat ku curahkan semua lewat tulisan dan Alhamdulillah tulisan ku inspirasi ku membuat aku lebih terus berkembang untuk terus berkarya.awalnya ku tulis curahan hati ku lewat tulisan tangan tapi sekarang aku bisa lebih mudah menulis semua ini lewat hp.


Perjuangan ku tidak sebentar aku berjuang dari kelas 2 SD sekarang aku duduk di kelas 4 alhamdulillah aku sudah membuat buku sendiri dengan karya karya ku dari pengalaman dan apa yang aku alami,sampai akhirnya aku bisa mengikuti lomba tingkat nasional bahkan Asia semua itu karena dorongan dan keinginan aku untuk membahagiakan surga ku dan masa depan ku.

 

Anak yang broken home itu tidak semua nya gagal dan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang dan sukses,anak broken home itu tidak harus berkecil hati dengan keadaan,memang menyakitkan tapi selagi kita mampu hadapi dan berjuang dengan iklhas pasti akan menghasilkan bunga yang indah dan harum tercium oleh orang sekeliling nya.


Anay 
Purwakarta 3 Desember 2023



Rabu, 04 Jan 2023, 16:12:28 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 771 View
Bapak Pendidikan
Rabu, 04 Jan 2023, 16:12:28 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 845 View
Malaikat berkaca mata
Senin, 02 Jan 2023, 16:12:28 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1025 View
RINDU KU LUKA KU

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE