SMPN 2 Pasawahan, Unjuk Potensi Diri Peserta Didik di Panggung Kamis Estetis

Purwakarta, (15/02/2024) – Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara membebaskan manusia secara fisik dan batin dan memberikan ruang yang luas bagi peserta didik untuk tumbuh serta berkembang sesuai dengan jati diri serta minat dan bakatnya.

Program Pendidikan Karakter Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta yaitu 7 Poe Atikan salah satunya di hari Kamis, Nyanding Wawangi memberikan kesempatan kepada peserta didik maupun pengajar untuk berekspresi sesuai minat dan bakat peserta didik. Hal ini sejalan dengan tujuan Merdeka Belajar yaitu memerdekakan guru dan peseta didik dalam berpikir dan berekspresi.

SMPN 2 Pasawahan melaksanakan program Kamis Nyangding Wawangi dengan panggung kreasi "Kamis Estetis" yang diusung oleh guru-guru seni budaya SMPN 2 Pasawahan.

Menurut Vinka Cintia Dewi salah satu guru seni budaya, setiap hari kamis, tiap kelas mendapatkan kesempatan untuk meluapkan rasa seni yang mereka bisa. Dan selama sebulan sekali diadakan penampilan seluruh perwakilan kelas. Peserta didik diberikan kesempatan untuk unjuk kemampuan mereka dari mulai menyanyi, membaca pusi, menari, pantomin dan kabaret.

Ajid Mustopa, Kepala SMPN 2 Pasawahan mengatakan bahwa Kamis Estetis adalah program unggulan sekolah yang dipimpinnya yang merupakan panggung kreativitas bagi peserta didik untuk unjuk potensi diri. Secara bergantian tiap kelas menampilkan berbagai kreasi dan didukung penuh oleh wali kelas dan juga guru-guru sekolah tersebut.

“Kegiatan ini lebih kepada ekplorasi tentang rasa. Rasa yang diungkapkan dengan dua program yaitu rasa berbagi dengan Beas Kaheman dan rasa ekspresi seni dengan panggung kreasi unjuk potensi diri. Kegiatani ini didukung penuh oleh guru-guru seni budaya dan guru lain yang antusias dengan panggung kreasi siswa” ucap Ajid.

“Sudah satu tahun program ini berjalan dan terjadi perubahan karakter pada peserta didik. Mereka selain berani tampil dan berani aktualiasi diri dengan berbagai kreativitas seperti tari, nyanyi, drama dan puisi juga menjadi lebih menghargai serta mengapresiasi ketika teman-temannya tampil di panggung” demikian ungkap Ajid. (MH/Red.)