Yayasan KPPJB Beri Anugerah Penulis Kepada Kadisdik Purwakarta

Disdik.purwakartakab.go.id—Yayasan Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB) memberikan anugrah Purna Paramasya Aksara Nugraha yang diberikan kepada para penulis yang telah menyelesaikan tugas hingga menghasilkan karya buku.

Tampak hadir dalam acara tersebut,  Dr.Ir.H.Ahmad Hadadi Msi. (mewakili Kadispusipda), Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Kadispusip Purwakarta dan beberpa pserta yang akan mendapatka penghargaan, serta salah satu Ulama atau tokoh agama Ustad Sholeh Mahmoed atau sering kita kenal sebagai Ustad Solmet.

Selain peserta dari Jawa Barat, hadir pula peserta dari luar pulau jawa salah satunya dari bangkabelitung yang hadir untuk menerima penghargaan.

Penghargaan hari ini diberikan untuk beberapa kategori diantaranya adalah 
1. Paramasya Susastra Nugraha kepada 102 orang
2. Paramasya Suratma Nugraha kepada 85 orang
3. Paramasya Praja Nugraha kepada 46 orang

Penghargaan ini juga diberikan kepada Kepala Dinas Pendidikan yang menjadi slah satu penggiat literasi di Kabupaten Purwakarta. Sekretaris Daerah Purwakarta, Norman Nugraha meyampaikan terimakasih kepada Yayasan KPPJB yang telah menunjuk Kabupaten Purwakarta sebagai tempat penganugrahan Paramasya Nugraha yang ke 3 untk di Jawa Barat. 

“Pemerintah Purwakarta telah nyata memberikan dukungan kepada penggiat literasi melalui peraturan Bupati nomor 262 Tentang Gerakan Liaterasi di kabupaten Purwakarta, bagaimana menciptaka kultur yang literat terus kitatumbuh kembangkan. Di era digitalisasi kita kenal dengan literasi digital, berkat komitment semua sthakeholder yang ada di Purwakarta membawa Purwakarta mendapatkan penghargaan yang diberikan kepada Bupati Purwakarta sebagai salahsatu tokoh Literasi Digital. Sementara itu hadir dalam kesempatan yang sama Ustad Solmet menyamapaikan makna literasi dalam Islam, dima sejak Rosululloh hadir di muka bumi dan diberikan Wahyu yaitu Al Qur’an sejak itulah kita dijarkan literasi, Literasi sesungguhnya adalah membaca makna dari seluruh ciptaan Tuhan,” begitu ungkapnya. (NC/Red)