Tumbuhkembangkan Sikap Empati Pada Siswa Sejak Dini

Rabu, 05 Feb 2020 | 05:16:27 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 15219


Tumbuhkembangkan Sikap Empati Pada Siswa Sejak Dini
   

Disdik.purwakartakab.go.id | Empati ialah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain. Empati  merupakan sebuah gerbang dari aksi peduli kepada orang lain termasuk nilai kebaikan yang dimiliki oleh semua orang  termasuk siswa atau  peserta didik di sekolah,  oleh karena itu, dasar pendidikan moral dengan berempati harus dimulai sejak dini karena tumbuh dan berkembangnya empati pada anak atau siswa sejak dini akan berpengaruh pada perkembangan kepribadian dan perilaku siswa saat dewasa. 

Empati merupakan salah satu dari  kompetensi emosional yang merupakan dasar dari karakter kepahlawanan yang harus ditanamkan sejak dini. Siswa harus tanggap sosial seperti bisa berbagi dan mau menolong kepada  orang yang  terkena  musibah. Para siswa  harus  memiliki perasaan dan respon  alttruis  atau rasa ingin membantu orang lain dan reflek tergerak untuk membantu orang lain  serta  mempunyai kemampuan untuk mengerti perasaan orang lain.
           
Salahsatu pelajaran yang wajib diberikan kepada para siswa saat ini ketika masyarakat  Indonesia terkena musibah banjir, longsor dan lain-lain mungkin belajar bersikap empati menjadi salah satu jawaban yang tepat. Para  siswa sebaiknya diajarkan untuk tidak acuh terhadap keadaan di sekitarnya. Sikap empati harus dibiasakan oleh interaksi sehari-hari dengan orang tua, guru, teman sekolah dan masyarakat umum. Saat  ini semua manusia hidup di dunia modern dengan watak narsistik dan  “hampir” tidak peduli terhadap sesama.

Untuk  itu menumbuhkan sikap empati pada siswa saat ini sangat tepat. membantu para korban bencana  alam  sesama  bangsa  Indonesia  tanpa memandang perbedaan suku, agama  adalah praktek  sikap empati  yang harus selalu hadir  pada semua diri warga bangsa ini termasuk siswa. Penggalangan sumbangan  sukarela  dan  transparan yang dikelola dengan baik oleh sekolah dan dinas terkait adalah  bentuk  wujud sikap  empati. Saat  di sekolah para  guru  juga  bisa  mengajarkan empati  dengan   memulai dengan membawa siswanya berinteraksi dengan “mereka” yang belum beruntung. Ajak para  siswa untuk berkunjung ke panti asuhan, berkunjung ke  warga  yang terkena  musibah  banjir, longsor,  berinteraksi dengan warga  miskin, ke para pengemis. Tanamkan dalam diri  siswa  bahwa kondisinya saat ini bisa lebih baik karena beruntung.

Dalam proses Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM)  para guru juga dapat mengajarkan para siswanya bagaimana menggali pesan moral  yang dapat menghadirkan pengalaman bagi dirinya dan pengalaman tersebut yakin dapat memengaruhi  para  siswa dalam berpikir, bersikap lebih baik. Lambat  laun  diharapkan muncul sikap empati, percaya  diri, sabar, santun, jujur, displin. Banyak manfaat dari sikap  empati diantaranya,  disukai oleh orang-orang di sekitar  kita, menjauhkan  dari sikap egois, menumbuhkan rasa cinta pada sesama, membuat diri kita lebih bersyukur, karena rasa empati sama halnya dengan kemampuan untuk mau merefleksikan keadaan yang dialami orang lain pada diri sendiri  dan terakhir,  sikap  empati  merupakan bentuk nyata dari ibadah  hablum minannas*. (Red) 

Ditulis oleh : Isep Suprapto (Guru SMPN 2 Plered Kabupaten Purwakarta). 



Senin, 03 Feb 2020, 05:16:27 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 89141 View
Perhatikan Bacaan Dua Kalimat Syahadat
Kamis, 30 Jan 2020, 05:16:27 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 2488 View
Faedah Basmallah Sebagai Muraqabbah ; Bahwa Allah SWT Selalu Mengawasi
Senin, 27 Jan 2020, 05:16:27 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 13782 View
Makna Alhamdulilah ; Ketika Manusia Tak Layak Dapat Pujian

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE