Tinjau SDN Sukamukti 3, Kadisdik Identifikasi Kendala Pembelajaran

Kamis, 04 Feb 2021 | 15:16:43 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 1869


Tinjau SDN Sukamukti 3, Kadisdik Identifikasi Kendala Pembelajaran
   

disdik.purwakartakab.go.id—Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto beserta jajaran menyambangi SDN Sukamukti 3 - Kec. Maniis, Rabu (04/01). Kedatangannya dalam rangka silaturahmi sekaligus meninjau langsung aktivitas pelayanan pendidikan, terlebih dalam menghadapi situasi pandemi.

Jajaran Disdik Purwakarta diterima oleh Kepala Sekolah, perwakilan guru kelas dan siswa dengan menerapkan protokol kesehatan. Dialog santai terjadi, mengupas persoalan pembelajaran di masa pandemi.

IDENTIFIKASI KENDALA PEMBELAJARAN

Di kesempatan yang sama, Kadisdik Purwanto sekaligus menghimpun informasi terkait kendala pembelajaran yang dihadapi warga SDN 3 Sukamukti. Diantaranya, kendala sarana teknis para guru, seperti gawai (gadget) seluler untuk kebutuhan komunikasi dan pembelajaran jarak jauh.

Sebagai bentuk dukungan, dia secara langsung menyerahkan bantuan gawai kepada Dayat, salah seorang guru kelas SDN Sukamukti 3. Dia berharap, bantuan kecil dari pihaknya dapat mendukung operasional pelayanan pendidikan.

“Semoga bantuan kecil dari kami ini bisa dimaksimalkan penggunaannya untuk kebutuhan pelayanan pendidikan,” katanya.

Tak luput, Kadisdik Purwanto mengapresiasi semangat para guru SDN Sukamukti 3 yang terus bersemangat memberikan pelayanan pendidikan meskipun terkendala keterbatasan akibat pandemi.

“Bagaimanapun, sesulit apapun, anak-anak kita tetap harus mendapatkan hak belajarnya. Terima kasih untuk kerja keras bapak/ibu semua,” ujarnya.

PEMBELAJARAN HARUS KONTEKSTUAL

Kadisdik Purwanto sekaligus mengingatkan bahwa pembelajaran sebisa mungkin harus kontekstual. Dengan begitu, konsep belajar akan terasa lebih nyata bagi siswa.

“Contohnya, misal, untuk pembelajaran berhitung. Belajar akan lebih kontekstual jika dinyatakan dalam bentuk barang. Contoh, buah-buahan. Siswa diajarkan berhitung dengan buah yang tampak. Sehingga, berhitung tidak menjadi sesuatu yang abstrak, tapi nyata. Kontekstual dengan kehidupan siswa,” katanya.

Program “tatanen di bale atikan”, lanjutnya, pada prinsipnya berdasar pada penbelajaran kontekstual. Untuk lebih mengenal alam, siswa diajak berinteraksi langsung dengan kegiatan menanam (tatanen) dan sebagainya. Dengan begitu,  pengenalan alam tidak hanya menjadi wawasan, melainkan sebuah pengalaman nyata.

“Dengan program tatanen di bale atikan, maka siswa biologi tidak hanya menjadi pengetahuan saja, tetapi pengalaman nyata yang bisa dipraktekkan oleh siswa,” begitu ungkapnya. (Wid)



Rabu, 03 Feb 2021, 15:16:43 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 2183 View
Program Tatanen di Bale Atikan Selaras Dengan Pendekatan STEAM
Rabu, 03 Feb 2021, 15:16:43 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 1692 View
Di Sela Piket Harian, Siswa SMPN 10 Purwakarta Praktek Pembuatan Ecoenzyme dan Pupuk Organik Cair

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE