Sekdisik Tekankan Batas Akhir Sinkronisasi Satu Data

Disdik.purwakartakab.go.id – Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Sadiyah, M.Pd. bertindak langsung sebagai pembina apel rutin mingguan, Senin (22/08), di halaman kantor Disdik Purwakarta. Tampak hadir seluruh pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pengawas TK-SD-SMP,  Penilik, dan Pegawai SKB. 

Dalam arahannya, ia mengajak semua yang hadir untuk menanamkan rasa disiplin. Menurutnya, aspek ini sangat penting dalam kaitannya dengan performa pelayanan publik. 

“Tanpa kedisiplinan yang baik, sulit untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal untuk masyarakat luas,” katanya. 

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU DATA

Selanjutnya, ia memaparkan hasil bimtek sinkronisasi implemetasi kebijakan satu data. Segala sesuatu yang telah disosialisasikan, sambungnya, akan disampaikan ke jenjang SMP.

“Terkait bidang PAUD, berdasarkan laporan,  ada 60 sekolah yang belum sinkron data dapodik. Jika 60 sekolah ini tidak sinkron, maka nanti akan lepas dengan kerjasama kemenkeu, kemendikbud, dan kemendagri. Hal ini akan berdampak pada intervensi anggaran BOS baik DAK fisik maupun nonfisik (Dana Bos),” ungkapnya.  

Tenggat akhir (deadline) sinkronisasi data itu sendiri, imbuh dia, sampai tanggal 31. Ada 5 sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) yang belum sinkron. Sedangkan untuk jenjang SMP, ada 5 sekolah. 

“Sisanya untuk 50 lagi dari SD dan TK. Jika tidak sinkron, maka dana harus di-subsidi dari dana daerah yaitu APBD. APBD sudah sedikit, maka tidak mungkin. Tolong sampaikan kepada pengawas untuk ke lapangan. Tujuannya agar segera dilakukan sinkronisasi terlebih dahulu, baik ada siswanya maupun tidak ada siswa sampai tgl 31 agustus 2022. Karena pada tahun 2022 ini kita akan ada penilaian dari pusat ke daerah yang diambil dari data raport mutu Sekolah. Pada 2021 nilai raport mutu sekolah adalah 1,7, maka harus ditingkatkan lagi. Jika tidak disinkronkan datanya, maka nilai raportnya akan turun,” begitu urainya. (NC/Red)