Disdik Gelar Peningkatan Kapasitas PTK Jenjang SMP

Disdik.purwakartakab.go.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menggelar Peningkatan Kapasitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) jenjang SMP, di aula plaza hotel, Jum’at – Sabtu (16-17 Desember 2022). 

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Dodi Winandi yang ditemui di lapangan mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 48 orang yang terdiri dari Guru dan Kepala Sekolah (Tim Pengembang) Jenjang SMP.  Sementara, bertindak sebagai narasumber adalah Mochamad Irvan Efrizal (Founder Self Learning Institute). 

Dalam paparannya, ia merefleksikan program dan kualitas Pendidikan yang sedang dijalankan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta melalui 5 Bunga Karakater. 

“Nilai-nilai karakter yang menjadi acuan atau capaian, intisari dari itu semua adalah untuk membentuk karakter peserta didik, sehingga ketika karakter sudah berkembang, tujuannya adalah peserta didik kembali kepada kehidupannya di masyarakat, menjalankan peran kehidupan, karena setiap manusia memiliki peran kehidupan. Peran kehidupan adalah alasan keberadaan setiap dari kita yang ada di muka bumi memiliki peran kehidupan. Nah sekolah mengembangkan karakter peserta didik tujuannya adalah agar anak-anak bisa bergerak, berjalan peran kehidupannya bermasyarakat. Sehingga tercipta Harmoni. Karena nilai karakter yang tumbuh,” katanya. 

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd mengatakan bahwa ada tiga esensi yang merupakan nilai dasar (core value),

“Yaitu Kesadaran Ekologis, Kesadaran Sosial dan Kesadaran Spiritual yang menjadi dasar kebijakan 5 bunga karakter. Kenapa harus ada corvelue ini karena ini adalah indikator capaian kita, upaya kita untuk menyelesaikan Pendidikan, jadi apapun yang di ajarkan kepada peserta didik orientasinya atau muaranya adalah untuk menumbuhkan tiga kesadaran itu,” katanya. 

Kesadaran Ekologi, kata dia, adalah kesadaran lingkungan menyadari bahwa keberadaan ekosistem disekitarnya berpengaruh pada kehidupan mansuia itu sendiri. “Menyadari bahwa kehidupan manusia itu bergantung kepada kondisi dan situasi alam disekitarnya. Kesadaran Sosial adalah menyadari bahwa manusia adalah manusia sosial yang tidak bisa menjalankan kehidupannya sendiri, memiliki toleransi dalam kehidupan global,” jelasnya. 

Sementara, Kesadaran Spiritual adalah menyadari bahwa manusia memiliki peran kehidupan, sebagaimana ajaran yang kita yakini bahwa manusia dilahirkan sebagai khalifah. “Meyadari nilai persatuan, gotong royong persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkapnya. 

Purwanto berharap pertemuan ini bisa memberikan manfaat semua yang terlibat.  Meskipun demikian, ia menyadari pertemuan dua hari ini tidak akan cukup sebagai pembekalan yang komprehensif.

“Karena itu, bapak ibu harus bisa belajar secara serius, baik secara online daring, kemudian menjadi Komunitas Guru Linuhung dan bisa di masukan ke Platform Merdeka Mengajar,” begitu ujarnya. (NC/Red)