Purwakarta, (18/08/2023) - Hari Jum’at merupakan pembelajaran penguatan nilai karakter keagamaan bagi peserta didik di Purwakarta dari mulai jenjang PAUD hingga SMP. Kegiatan ini untuk meningkatkan iman dan taqwa peserta didik. Tiap sekolah melaksanakan pembiasan tersebut dari mulai melaksanakan pengajian rutin, mendengarkan kajian maupun shalat dhuha. Semuanya dilakukan sebelum jam pembelajaran di mulai. Banyak sekolah di Purwakarta yang tidak hanya rutin menerapkan kegiatan tersebut tetapi juga melaksanakan pembiasaan khusus seperti yang dilakukan oleh SMPN 4 Purwakarta.
Sekolah yang terletak di Jalan Ahmad Yani Purwakarta memiliki program pembiasaan One Day One Hadist (ODOH) yaitu pembiasan membaca satu hadist setiap hari yang dilakukan oleh siswa pilihan dari tiap kelas.
Menurut Guru PAI SMPN 4 Purwakarta, Acham Gozali kegiatan ODOH ini sudah berjalan satu angkatan bahkan bisa menghasilkan wisudawan termuda dari kelas 7 yang berhasil menyelesaikan 40 hadist dalam satu bulan.
“Di semester ini pembiasaan tersebut dilakukan kembali dengan perwakilan tiap kelas minimal 5 hadist harus hafal dan menguasai isi hadist tersebut. Kecuali kelas khusus ditargetkan 40 hadist dalam 2 minggu” Ucap Acham.
Masih menurut Achman, SMPN 4 Purwakarta juga memiliki Buku AKPK Sparta yaitu buku yang materinya berisi kumpulan hadist, fiqih 20 tematik untuk memudahkan anak-anak dan bisa dibawa kemana-kemana. Sumber bukunya berasal dari hadist-hadist yang konteksnya berhubungan dengan pendidikan, etika, akhlak dan adab serta doa-doa dalam mencari ilmu.
Kepala SMPN 4 Purwakarta M. Nursodik, kegiatan ODOH ini merupakan bekal mempersiapkand ir menyongsong hari peserta didik agar bisa mengembangkan bakatnya di bidang keagamaan dan kelak berguna untuk masayarakat.
“Kegiatan ini untuk membentengi mereka dari dampak negatif perkembangan zaman” ucap M. Nursodik
Selain itu ada latar belakang khusus yang membuat kegiatan ini diadakan.
“Pemilihan kegiatan tersebut karena SMPN 4 Purwakarta memiliki guru AKPK yang berkompeten dan menguasai hadist sehingga program ini kemudian dilakukan secara intensif. Selain itu peserta didik SMP bisanya sangat mudah menghafal bahkan tidak hanya hafal tetapi juga bisa melaksanakan yang ada pada kandungan hadist tersebut” ungkap M. Nursodik
Harapan dari M. Nursodik dengan dilaksanakan ODOH ini maka nantinya akan ada munaqosah atau sidang untuk hafalan hadist dan wisata tahfiz hadist karena ternyata sekarang sekolah-sekolah SMA dan SMK ketika PPDB mencari penghafal hadist dan Al-quran. Pembiasaan ini menjadi salah satu jalan untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi dengan tahfiz hadist. (MH/AR/Red)