Ku Sahut dengan Kahoot

Selasa, 16 Mar 2021 | 09:07:42 WIB - Oleh Nurdin | Dibaca 1339


Ku Sahut dengan Kahoot
   

Oleh : Ghina Adhiana Nabilah (UPTD SMPN 1 Maniis)

 

disdik.purwakartakab.go.id -- Waktu begitu cepat berlalu. Tak terasa pembelajaran di semester genap ini sudah memasuki pertemuan ke-7 sejak 11 Januari 2021 lalu. Bagiku, setiap pertemuan memberikan kesan tersendiri. Ah, bukan. Bertemu saja tidak pernah. Mana bisa dikatakan pertemuan. Pertemuan secara daring, mungkin saja. Banyak ide yang terpikirkan untuk pembelajaran jarak jauh. Namun, realita kadang tak sesuai dengan ekspektasi. Perasaan kecewa tentu ada. Bukan sepenuhnya kecewa terhadap siswa, tapi kecewa terhadap ekspektasi diri yang terlalu ideal namun tak sejalan lurus dengan situasi dan kondisi di lapangan. Itu yang tepat digambarkan pada PJJ hari Senin, 22 Februari 2021 lalu.

 

Di pagi yang cukup hectic, Google Classroom dibuka dan segera ku tuliskan kegiatan pembelajaran yang akan siswa laksanakan. Kali ini, telah diputuskan untuk mengadakan quiz. Tujuannya tentu saja untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Dari sana, maka akan diketahui langkah apa yang harus diambil selanjutnya. Seperti biasa, hal yang pertama kali dilakukan adalah menyapa siswa secara daring. Setelah itu, disampaikanlah kegiatan yang akan dilakukan pada waktu itu. Sebelum pembelajaran jarak jauh dimulai, siswa harus mengisi daftar hadir terlebih dahulu. Setelah itu, siswa diminta untuk menulis 10 (sepuluh) pertanyaan dan pilihan jawabannya. Soal dibuat dengan bentuk pilihan A atau B dan pernyataan benar salah. Penulisan soal harus persis dengan yang diberikan guru, mulai dari urutan, letak, dan pilihan jawabannya.

 

Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan quiz. Sebenarnya, keputusan ini muncul di last minute (satu jam sebelum jam pelajaran dimulai). Pada awalnya, tidak terpikir seperti ini. Namun pada saat uji coba, ternyata soal dan pilihan jawaban hanya muncul pada layar guru atau si empunya soal. Pada layar hp anak, hanya ada kotak merah dan biru tanpa ada tulisan atau penjelasan apapun. Setelah kalang kabut, maka diputukan untuk menulis soal dan pilihan jawabannya terlebih dahulu. Setelah waktu menunjukkan pukul 08.30, maka PIN dibagikan. Quiz dilaksanakan menggunakan sebuah aplikasi pembelajaran bernama Kahoot!

 

Saat masih menjadi seorang pelajar, bermain game sambil belajar itu menyenangkan. Pembelajaran lebih santai, namun tujuan pembelajaran tetap tecapai. Jadi, bukan tidak mungkin jika siswa kelas 8 memiliki pemikiran yang sama. Maka, Kahoot! dipilih. Dari 51 (lima puluh satu orang) yang mengisi daftar hadir, hanya 5 (lima) orang yang mengikuti quiz. Beberapa siswa mengeluhkan tidak mempunyai kuota internet. Jadi, bagi mereka yang tidak bisa mengakses internet selain penggunaan WA, quiz dilaksanakan lewat WA. Gambar-gambar soal diedit dan pilihan yang menurutnya benar diberikan tanda ceklis. Setelah pengumpulan dilakukan, pekerjaan siswa langsung dikoreksi dan diberi nilai.

 

Pembelajaran secara daring sejatinya membuat guru harus memutar otak untuk mencari langkah alternatif sebagai solusi bagi siswa. Segala keterbatasan di lapangan harus menjadi catatan penting dalam membuat suatu keputusan. Bukan hanya berpikir dengan ideal, tapi juga kontekstual. Setiap sekolah memiliki situasi dan kondisi yang berbeda. Dengan cara yang berbeda, setiap guru memiliki tujuan yang sama. Amanah untuk mencerdaskan putra-putri bangsa dan pemenuhan hak siswa untuk mendapatkan pembelajaran menjadi acuan dalam penyelenggaraan pembelajaran, sekalipun dalam pembelajaran jarak jauh. Semoga Indonesia segera pulih dan pembelajaran tatap muka dapat kembali dilaksanakan.



Senin, 15 Mar 2021, 09:07:42 WIB Oleh : Nurdin 1122 View
Disdik Purwakarta Pastikan Uji Coba KBM Tatap Muka
Senin, 15 Mar 2021, 09:07:42 WIB Oleh : Nurdin 1249 View
BUPATI PURWAKARTA LANTIK 150 ORANG KEPALA SEKOLAH
Rabu, 10 Mar 2021, 09:07:42 WIB Oleh : Nurdin 1494 View
Kepsek SMPN 2 Pasawahan : Kami Bertekad Ciptakan Budaya Ekologi

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE