Kadisdik Purwanto Beri Motivasi Untuk Calon Guru Penggerak

Disdik.purwakartakab.go.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Dr. H. Purwanto, M.Pd. berkesempatan hadir memberikan pembekalan kepada calon guru penggerak, di aula SMPN 2 Purwakarta, belum lama ini.  

Kegiatan bertajuk “Konsistensi Pengembangan Diri dan Sekolah”  ini diikuti sebanyak 69 peserta, yaitu 62 orang dari SD dan 2 orang dari SMP. 

Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa Guru Penggerak adalah pribadi yang mestinya berada di level yang berbeda dengan guru-guru lainnya. 

“Anda harus masuk ke level berikutnya, dimana anda mampu menggerakan ekosistem guru untuk melakukan perubahan dan mengajak anak-anak di kelas kawan anda disekolah mereka mengikuti apa yang anda inginkan karena memiliki pola hubungan yang baik. Ciptakan kondisi bahwa guru penggerak itu dibutuhkan oleh siapapun, dibutuhkan kepala dinas, oleh murid,oleh kepala sekolah, oleh teman—teman sesama guru. Kalau anda sudah menjadi orang yang dibutuhkan maka anda akan bisa menggerakan, mempengaruhi mereka, itu lah yang dibutuhkan dari seorang Guru Penggerak,” katanya.

Ia melanjutkan, agenda perubahan yang dilakukan oleh seorang guru penggerak berangkat dari level terkecil, yaitu lingkungan sekolahnya.  Setelah itu, proses transformasi dilanjutkan ke lingkup yang lebih luas lagi. 

“Saya minta lakukan perubahan oleh bapak/ibu semuanya mulai dari kelasnya, lingkungan sekolahnya dan terus melakukan perubahan untuk ekosistem lingkungan dan ini adalah untuk diri anda untuk kualitas diri jika anda ingin menjadi guru yang berkualitas maka berikan manfaat yang besar untuk siswa-siswi, untuk sekolah anda,” tukasnya. 
 
Tidak ketinggalan, Purwanto menekankan kepada calon guru penggerak agar terus aktif dan kreatif dalam melakukan pengajaran. Pengajaran yang baik, sambungnya, dilakukan dengan mencontohkan. 
“Sebagai guru penggerak kita harus mampu menggerakan orang lain, Kemampuan kita menggerakkan orang itu disebut kepemimpinan, hal yang penting dalam perubahan. Saya ceritakan bahwa ada level kepemimpinan dari yang terendah sampai tertinggi yakni Kepemimpinan karena Jabatan atau Hak, Karena Hubungan, Karena Hasil, Karena Reproduksi dan Karena Jatidirikita sehingga orang lain respect . Teori ini saya ambil dari Jhon Max Well,” demikian paparnya. (NC/Red)