Disdik.purwakartakab.go.id -- Diawali dengan tadarus Al-Qur'an dilanjutkan dengan ceramah keagamaan, Sholat Dhuha dan Asmaul Husna. SMPN 1 Cibatu melaksanakan kegiatan masantren di sakola dengan penuh harap Ridlho kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Mencari bekal untuk minimal satu twhun Kedepan menjadi lebih baik lagi khususnya dalam berakhqul Karimah.
"Puasa adalah menempa diri, menahan diri dari nafsu serta kesenangan- kesenangan yang bersifat Duniawi, termasuk menjaga diri dari marah, ghibah, agar terhindar dari puasa yang hanya memperoleh lapar serta dahaga, tetapi menjadikan diri menjadi lebih baik lagi minimal satu tahun Kedepan". Harap Zaleha Andhika Ratu, selasa (11/4) disekolahnya.
Beragam kegiatan religi untuk lebih mendekatkan diri pun Zaleha kemukakan dilaksanakan sebagai bentuk belajar ikhtiar dan tawakal.
"Seperti tadarus, ceramah agama, membaca asamaul Husna, sholat Dhuha, juga menjadi rutinitas wajib yang saban hari kita semua laksanakan, sebagai upaya belajar, ikhtiar dan tawakal kita kepada sang pencipta, dan menjadikan Ramadhan tidak hanya diketahui sebagai bukan suci, tetapi juga sebagai bulan yang sangat baik untuk mensucikan diri". Ungkapnya.
"Selain itu, lanjut Zaleha, kegiatan di SMPN 1 Cibatu juga aktif belajar dan praktek bagaimana bersuci (Thoharoh), dari semua jenis Hadas, baik hadas kecil maupun besar, termasuk intinjak, yang semua bersumber dari kajian kitab kuning fiqih)". Jelasnya
Hal lain yang diajarkan disekolah dalam moment ramadhan kali ini juga termasuk bagaimana mengurus jenazah.
"Mungkin terdengar agak aneh di era sekarang, tetapi menjadi sesuatu yang jarang orang bisa, bagaimana mengurus jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan sampai mengubur, itu semua kami ajarkan. Karena selain ilmu, pendidikan mengurus jenazah juga sebagai pengingat diri, bahwa kita semua akan menjad jenazah, akan mati, yang mana Insya Allah dengan mengingat mati, hidupnya akan berjalan dengan hati- hati!". Tuturnya.
Sebagai program prioritas yang menjadi unggulan SMPN 1 Cibatu, berangkat dari kenyataan, kekhawatiran baik sekolah maupun orang tua, SMPN 1 Cibatu bukan haya di bulan ramadhan, hari biasapun menggelar majelis Alqur'an.
"Menjadi program unggulan kami, karena banyak sekali ternyata generasi saat ini yang buta membaca, menulis, mengenal huruf Alqur'an. Bahkan ternyata juga masih banyak yang tidak menghafal hurufnya.
"Kami kaget, ternyata generasi saat ini jangankan menulis membaca, mengenal huruf Al Qur'an pun ternyata banyak yang tidak tahu, setelah semua komite (orang tua wali murid) kami kumpulkan, mereka ternyata juga menaruh kekhawatiran yang besar, mereka mengatakan salah satunya karena faktor pengaruh handphone, sampai orang tua pun seolah angkat tangan serta meminta agar anaknya untuk belajar Al Qur'an dan menginginkan sekolah untuk memberikan pelajaran khusus untuk itu. Dan Alhamdulillah sudah sekitar dua bulan ini majelis Al Qur'an disekolah kami berjalan, meskipun sekolah harus kerja keras karena umumnya anak akan lebih mudah belajar baca tulis Al Qur'an saat usia masih dini". Pungkasnya. (MDI/Red).
Oleh : Mira Habibah 
Oleh : Nurdin Cahyadi 
Oleh : Nurdin Cahyadi 
