Disdik.purwakartakab.go.id – Jajaran Manajemen UPTD SMPN Satu Atap Terpadu Cibinong menggelar In House Training (IHT) peningkatan Kompetensi Abadi 21 Berbasis Tatanen di Bale Atikan, Selasa (10/11), di aula sekolah.
Kegiatan tersebut dihadiri seluruh warga sekolah dan perwakilan orang tua dari komite sekolah. Sementara, bertindak sebagai narasumber adalah Nurdin Cahyadi, S.Kom dan H. Drs. Aceng Kuswaya yang masing-masing menjelaskan Konsep Dasar Tatanen di Bale Atikan.
Ditemui di lokasi, Kepala Sekolah Satap SMPN Cibinong Jatiluhur, Ibu Nur Aisah Imron, M.Pd. mengaku berbangga atas pelaksanaan pelatihan di sekolahnya.
"Pada hari ini saya bangga, alhamdulillah bapak ibu guru semua nya hadir, ingin tau bagaimana program TdBA itu. Semoga dengan digelarnya kegiatan IHT ini mampu menambah wawasan guru guru disini terkait bagaimana apa itu sekolah Ekologi? Alhamdulillah warga sekolah disini bisa menjaga demi kemaslahatan demi kebaikan alhamdulillah guru disini kompak semoga ke depan nya selalu menjaga soliditas dan kekompakan demi kemajuan sekolah," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta Dr. H. Purwanto hadir melalui Virtual Video untuk membuka kegiatan sekaligus memberikan arahan pembinaan.
"Kegiatan ini harus benar benar berdampak kepada peserta didik, sebab sistem pendidikan muara dari pendidikan adalah untuk peserta didik melalui pembelajaran. IHT ini harus mampu merubah prilaku pendidikan, merubah pola berpikir peserta didik, harus ada perubahan cara belajar yang biasa di lakukan diruang kelas, pembelajaran bisa dilakukan dimanapun, di luar ruang kelas, kebun bedengan TdBA menjadi laboratorium pembelajaran," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pola pengajaran terhadap anak-anak saat ini berbeda jauh dengan pengalaman di masa-masa lalu. Untuk itu, perlu ada adaptasi dan inovasi.
"Harus terjadi perubahan model pembelajaran. Hari ini adalah Kompetensi abad 21 peserta didik harus mampu berpikir tingkat tinggi, 4 C. Critikal Thingking, Creative, Communication, collaboration. Keluar dari tembok-tembok ruang kelas yang mengekang kreatifitas belajar peserta didik. Pembelajaran kembali anak-anak kenalkan kembali kepada lingkungan, maka Tatanen di Bale Atikan adalah model pembelajaran terintegrasi," demikian ulasnya. (NC/Red)
Oleh : Nurdin Cahyadi 
Oleh : Nurdin Cahyadi 
Oleh : Nurdin Cahyadi 
