SEKOLAH HARUS MERDEKA

Disdik.purwakartakab.go.id--Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto hadir langsung sekaligus menyampaikan paparan pada workshop digitalisasi sekolah, di aula SMPN 2 dan 3 Campaka Rabu (18/08). 

Dari amatan langsung di lokasi, Kadisdik Purwanto mengajak para guru dan Kepala Sekolah yang hadir untuk ‘menghidupkan’ sekolah. Dalam hal ini, ia menekankan bahwa sekolah harus menjadi tempat menyenangkan untuk para siswa. Jangan sampai malah dipersepsi sebagai ‘penjara’ yang mengekang. 

“Sekolah merupakan kawah candradimuka untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang memiliki kreativitas, merdeka dalam berpikir, terampil dalam berkarya, dan bertanggung jawab dalam bertindak. Dengan demikian, jangan sampai sekolah menjadi penjara yang membelenggu daya nalar, seni, dan imajinasi siswa,” katanya. 

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa untuk sampai pada tujuan tersebut, hal yang paling krusial adalah kepemimpinan kepala Sekolah. Pada konteks itu, agar sekolah menjadi tempat yang membahagiakan para siswa, maka diperlukan sentuhan kepala sekolah yang juga berkualitas dari sisi kapasitas personal. 

“Dibutuhkan kepala sekolah yang memiliki keterampilan dan seni dalam menggerakkan semua potensi yang dimiliki sekolah. Kepala sekolah harus mampu melahirkan guru-guru penggerak (local champion) yang menjadi motor kemajuan sekolah. Saya yakin di lingkungan sekolah ini banyak guru yang memiliki potensi dan keinginan kuat untuk mengabdikan segala daya dan upayanya untuk kemajuan sekolah,” ungkapnya. 

Terkait konteks digitalisasi sekolah, Kadisdik Purwanto menegaskan bahwa hal tersebut sebetulnya sudah mulai terjadi jauh-jauh hari sebelum pandemi terjadi. Pada era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, imbuhnya, tidak ada lagi sekat yang membatasi, semua mudah diakses dan mudah tersebar secara cepat. 

“Hanya orang-orang yang memiliki keunggulan dan ciri khas tersendiri yang akan meneruskan tradisi sebagai juaranya. Sejatinya semua orang yang terlahir ke dunia ini merupakan pemenang dari pertarungan antar sel di dalam rahim ibu, tradisi tersebut akan terus berlanjut jika semua orang memiliki keunggulan yang menjadi ciri khas dirinya. Karena itu, beliau menegaskan sekolah harus mampu membangun branding dengan menonjolkan kekhasannya. Pada masa globalisasi seperti saat ini, orang-orang akan mencari dan cenderung tertarik dengan sesuatu yang berbeda (khas). Jika sekolah dikelola dengan biasa-biasa saja, maka akan ketinggalan dan ditinggalkan masyarakat,” tegasnya. 

Di tempat yang sama, Hj. Ihat Solihat, M.Ag, Kepala Sekolah SMPN 3 Campaka sekaligus Plt Kepala di SMPN 2 Campaka, workshop digitalisasi sekolah merupakan respon dari berbagai program pemerintah pusat dan kebijakan Disdik Kabupaten Purwakarta. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk tanggung jawab sekolah dalam memberikan layanan pendidikan dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas pada akun belajar.id. 

“Pada masa pandemi covid-19 seperti saat ini, Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu alternatif pilihan moda pembelajaran. Pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua dipaksa untuk melek teknologi secara sehat dan mampu meningkatkan kebermaknaan pembelajaran. Untuk mengurangi ketergantungan siswa pada hand phone (HP), di SMPN 2 dan 3 Campaka diterapkan empat strategi pembelajaran, minggu pertama pembelajaran berbasis google classroom dengan memggunkaan akun belajar.id, minggu kedua pembelajaran dengan menggunakan aplikasi google meet, minggu ketiga pembelajaran berbasis sosio culture masyarakat, dan minggu keempat pembelajaran berbasis buku paket. Penggunaan keempat strategi pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan variasi layanan dan mengurangi beban kuota bagi orang tua serta memaksimalkan peran trisentra pendidikan,” demikian paparnya. (NC/Red)