06 Juni 2020
disdik.purwakartakab.go.id -- Kesenian Buncis atau kini dikenal sebagai kesenian Domyak adalah sebuah kesenian tradisi leluhur asli Purwakarta yang kini mulai terlupakan.
Upaya dalam menjaga dan melestarikan budaya leluhur ini terus dilakukan salah satunya adalah dengan memperkenalkan kesenian sejak dini. Untuk itu sekolah menjadi tempat strategis dalam upaya melestarikan dan mengenal lebih dalam kesenian dan budaya daerah kepada siswa.
Yosi Agustiawan (39) adalah salah satu orang yang begitu konsen dalam menjaga dan melestarikan seni Domyak sekalipun dirinya bukan terlahir di Kabupaten Purwakarta.
SMPN 4 Darangdan yang menjadi tempatnya mengajar (guru Honorer seni budaya), berada dilingkungan desa Pasirangin menjadi Salah satu tempat yang dipilih dalam upaya melestarikan budaya lokal dan memperkenalkan Budaya leluhur "Domyak" kepada remaja masa kini.
Upayanya membuahkan hasil, Kesenian Domyak kini mulai di ajarkan di sekolah sebagai ekskul pilihan yang mulai diminati remaja. Yosi panggilan akrab dilingkungan desa Pasirangin adalah ketua sanggar DOMYAK SINAR PUSAKA.
Selain sebagai ritual permohonan hujan, kini kesenian Domyak mulai di kembangkan dalam berbagai acara maupun perlombaan seni.
Salah satunya pada tahun 2018 Seni Domyak SMPN 4 Darangdan menjadi pemenang dalam ajang perlombaan FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) tingkat Kabupaten Purwakarta dan tampil di tingkat Jawa Barat.
Selain Itu kesenian ini juga sering menjadi pembuka acara atau penyambut tamu kehormatan. Di lingkungan masyarakat sendiri kesenian ini menjadi salah satu pilihan pengiring kegiatan masyarakat misalnya hajatan pernikahan atau khitanan.
"Saya berharap seni Domyak dapat terus lestari dan berharap kedepan akan ada bantuan untuk pemeliharaan alat yang kini mulai rusak dimakan usia", paparnya. (AJ/Red)