10 November 2021
Disdik.purwakartakab.go.id – Jajaran manajemen UPTD SMPN 2 Kiarapedes melaksanakan IHT peningkatan kompetensi abad 21 berbasis Tatanen di Bale Atikan.
Kegiatan yang di ikuti oleh seluruh warga sekolah dengan menghadirkan narasumber Nurdin Cahyadi dan Asep Rahmatudin menjelaskan Konsep Dasar Tatanen di Bale Atikan. Rabu (10/11).
Kepala SMPN 2 Kiarapedes Ibu Elya Ratna Hartawati mengatakan, Alhamdulillah pihaknya sudah menjalankan kebijakan Tatanen di Bale Atikan, meskipun belum maksimal. Oleh karenanya, sambung dia, agenda IHT ini mudah-mudahan mampu menjadi dasar peningkatan praktek kebijakan TdBA
"Warga sekolah memiliki Kesadaran Hidup Ekologis, Sebagai Sekolah Model TdBA kegiatan ini sangat mulia, berlangsung secara masif. Kepedulian kita terus meningkat terhadap lingkungan peduli lingkungan mengenal dirinya, mengenal seksama nya mengenal lingkungannya. Memahami semua konsep dasar yang ada dalam Tatanen di Bale Atikan," katanya.
"Setelah selesai melaksanakan IHT maka seluruh warga sekolah harus siap melaksanakan program sehingga tujuan dari program TdBA dapat terwujud secara optimal".
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta H. Purwanto hadir dalam kekegiatan melalui virtual Video Visual. Dalam paparannya, ia mengingatkan bahwa meski letak sekolah jauh dari pusat kota, hal demikian jangan sampai menyurutkan semangat kepala sekolah dan para guru.
"Kegiatan ini harus benar benar berdampak kepada peserta didik, sebab sistem pendidikan muara dari pendidikan adalah untuk peserta didik melalui pembelajaran. IHT ini harus mampu merubah prilaku pendidikan, merubah pola berpikir peserta didik, harus ada perubahan cara belajar yang biasa di lakukan diruang kelas, pembelajaran bisa dilakukan dimanapun, di luar ruang kelas, kebun bedengan TdBA menajdi laboratorium pembelajaran. Jika kita mengajar anak-anak hari ini dengan cara mengajar sistem belajar jaman dahulu, itu sama dengan merampok masa depan peserta didik," urainya.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa dalam kaitannya dengan situasi aktual, maka harus terjadi model pembelajaran, Hari ini adalah Kompetensi abad 21 peserta didik harus mampu berpikir tingkat tinggi, 4 C. Critikal Thingking, Creative, Communication, Colaborationt.
"Keluar dari tembok-tembok ruang kelas yang mengekang kreatifitas belajar peserta didik. Pembelajaran kembali anak-anak kenalkan kembali kepada lingkungan, maka Tatanen di Bale Atikan adalah model pembelajaran terintegrasi," demikian tukasnya. (NC/Red)