19 April 2024
Purwakarta, (18/04/2024) - Pagi itu, 18 April 2024 di suatu rumah terlihat kesibukan beberapa orang yang menyiapkan peralatan syuting. Rupanya mereka adalah Tim dari TVRI Jawa Barat yang akan meliput aktivitas salah satu tokoh inspirasi yang berprofesi sebagai guru. Syuting tersebut untuk program Inspirasi Indonesia yang tayang setiap hari Pukul 15.30 WIB di Stasiun TVRI Nasional.
Adalah Upia Nuraeni guru Bahasa Inggris SMPN 3 Pasawahan yang terpilih menjadi salah satu sosok mewakili provinsi Jawa Barat dalam tayangan yang memuat cerita kisah inspirasi dari berbagai daerah di Indonesia.
Lalu siapakah Upia Nuraeni yang terpilih dari berbagai sosok inspirasi pendidik di Jawa Barat dan direkomendasikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto untuk kisahnya ditayangkan di salah satu stasiun televisi paling tertua di Indonesia tersebut?
Upia Nuraeni lahir di Purwakarta, 30 Desember 1980. Menjadi guru awalnya bukan profesi pilihannya ketika kuliah. Namun ketika mengikuti kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) akhirnya Upia menemukan bahwa mengajar adalah passionnya.
Selain aktif mengajar dan menjadi ibu rumah tangga serta mengurus ibunya yang terkena stroke, Upia juga aktif sebagai Tim Pengembang Sekolah Disdik Purwakarta, Wakil Ketua MGMP Bahasa Inggris Kab. Purwakarta, Pengurus Komunitas Literasi Sekolah Purbasari, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat dan masih banyak lagi kegiatan yang diikutinya. Salah satu implementasi TdBA yg dihasilkannya di SMPN 3 Pasawahan yaitu Kopi Okra bahkan sudah sering dipesan oleh masyarakat.
Menurut Upia, dengan menjadi guru dia bisa mentransfer apa yang dimilikinya yaitu ilmu.
“Saya memiliki ilmu sedikit tapi ternyata apa saya ajarkan banyak manfaatnya untuk peserta didik”
Guru yang tahun lalu meraih juara pertama Inovasi Pembelajaran Terintegrasi TdBA pada Apresiasi Guru Merdeka yang diselenggarakan oleh Disdik Purwakarta mengatakan bahwa peserta didik baginya bukan sekedar anak yang diberikan pengajaran semata tetapi sosok generasi yang akan menggantikan para guru, bupati, polisi bahkan presiden sehingga mereka harus dibentuk menjadi pribadi yang cerdas, berguna dan mempunyai ilmu.
Menurut Upia jika guru hanya memberikan Ilmu seadanya dan tidak berdedikasi dengan baik maka akan berdampak tidak baik juga untuk generasi yang diajarnya. Karena itu Upia sangat total mendedikasikan dan mengabdikan dirinya dengan seutuhnya memberikan ilmu, kasih sayang, memotivasi dan menjembatani apa yang peserta didik inginkan dan butuhkan.
Selain itu ada alasan terkait seringnya Upia mengikuti kegiatan yang kemudian menghasilkan prestasi. Hal ini dilakukan supaya bisa memotivasi peserta didik melalui contoh yang mereka lihat langsung.
“Ketika saya bercerita terkait sosok inspirasi bahwa saya ingin peserta didik melihat dari contoh yang nyata atau real tidak berupa gambar pada media semata. Harapan saya peserta didik mendapatkan inspirasi langsung dari gurunya sehingga mereka mau bekerja keras, belajar tekun agar mereka bisa lebih baik dari gurunya” ucap Upia.
Guru yang sudah menghasilkan banyak prestasi baik tingkat daerah maupun dan sering diundang menjadi narasumber kegiatan mempunyai alasan terkait pilihannya lebih menyukai mengajar di daerah pinggiran kota meski lokasinya sangat jauh dari rumahnya. Menurut Upia, sebagian besar peserta didiknya berasal dari keluarga tidak mampu, ada pula yang korban perceraian dan banyak ditinggal oleh orang tuanya yang memilih bekerja di luar negeri. Beberapa peserta didik harus hidup sendirian di rumahnya dan bertahan tanpa orang tua di usia yang belum beranjak dewasa.
Menurut Upia, dia ingin kehadirannya sebagai guru bisa mengobati kerinduan peserta didiknya akan orang tua dengan memberikan kasih sayang layaknya orang tua sendiri.
“Saya ingin sebagai guru tidak hanya memberikan mereka pembelajaran tetapi juga agar peserta didik merasa dicintai karena ada gurunya yang mencintai mereka serta memberikan motivasi agar menjadi manusia yang berguna”
Karenanya Upia tidak akan pernah lelah bahkan akan terus memberikan energi serta ilmunya untuk mengabdi di dunia Pendidikan dan menjadi inspirasi tidak hanya bagi anak-anaknya, bagi peserta didiknya tetapi bagi masyarakat pada umumnya. (MH/Red.)