image

Admin Dinas Pendidikan

06 September 2018

133x Dilihat
SURAT CINTA UNTUK PURWAKARTA

Rudy Ramdani Aliruda

 

aku tengah belajar lagi mencintaimu, pur

 

menganggap pertemuan ke sekian ini sebagai perjodohan

mencoba lagi mengenal lekuk tubuh dan garis bibirmu

meski jejak usia di sepanjang jalan tak juga mengingatkanku

pada masa kanak dan riwayat bocah pencari tawa

 

ada yang memang seharusnya hilang

sebagai kenang di ruang lengang

lama tak jumpa, kulihat kau berhias dipulas cahaya kota

nyaris tak kukenali jika saja tak tercium aroma lembap

yang ruap seluas kulit tubuhmu itu

 

tak kubawakan apapun dari kota seberang

hanya bingkis puisi yang kuharap tak segera jadi basi

aku merindumu, seperti kerinduan pada ibu,

pada suami ibu, dan saudara yang semakin barat

 

tengah kudekapkan jiwaku pada tanah

membaca detak jantung bumi, menebak apa kau

sama debarnya dengan kecanggungan ini

 

demi silsilah air di sepanjang genang mata kita

ijinkan kusunting dadamu untuk kutata dengan sahaja

 

telah bertanggalan tanggal, waktu laju, tak pernah tinggal

jangan katakan usia perpisahan kita melebihi

tahun-tahun kesetiaanku pada pintu, pada genting,

dan dinding rumah yang telah berganti warna itu

 

kuakui, telah beberapa kali ini

sempat juga tubuhku nikah-cerai dengan alamat

tapi kekasih adalah kekasih

tempat lambung halaman mencerna tali pusar

 

atas dasar semua itu, pur

cukup kau sebut aku sebagai cinta terakhir

sebab tak ada pemakaman bagi jasadku

selain tanah lahir

2007

Rudy Ramdani Aliruda. Pustakawan pada Teras Baca Juruseru, Pendiri Sanggar Sastra Purwakarta, Ketua Forum TBM Kab. Purwakarta. Kurator Antologi Puisi Warga Purwakarta “Riak Sajak”. Buku Puisi tunggal yang telah terbit “Syair Tanah Lahir” (Asasupi, 2013).

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)