28 Agustus 2020
Disdik.purwakartakab.go.id -- Jajaran manajemen SMP Negeri 3 Campaka gelar In House Training (IHT) bertajuk "Peningkatan profesionalisme Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dalam Pembelajaran di Masa Covid-19", Kamis (27/08), di aula sekolah.
Ditemui dilokasi kegiatan, Dra Titi Sulastri Subandi, M.Pd., Kepala SMPN 3 Campaka mengatakan, kegiatan yang diikuti seluruh warga sekolah ini berlangsung selama 3 hari.
Dia berharap, melalui kegiatan ini para guru mampu menyamakan persepsi terkait situasi terkini, kemudian mampu menghasilkan produk pembelajaran bagi peserta didik dimasa pandemi Covid-19.
"Kemudian, diharapkan bisa muncul pula macam-macam model pembelajaran kekinian yang disesuaikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sesuai dengan amanat dan arahan dari kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta," ungkapnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta H. Purwanto yang berkesempatan hadir langsung mengatakan, penguasaan wawasan ekologi di lingkungan sekolah adalah sangat penting. Karena itu, imbuhnya, pihaknya telah merancang program Tatanen di Bale Atikan.
REVOLUSI PERTANIAN
Terkait program itu, Kadisdik menjelaskan bahwa program Tatanen di Bale Atikan adalah sebuah upaya mengembalikan sekaligus membentuk kesadaran anak-anak terhadap lingkungannya.
"Peserta didik diajarkan kembali bagaimana menanam tanaman sayuran contoh seperti cabai, saledri, bawang daun atau jenis tanaman yang memberikan manfaat bagi kebutuhan hidup, kemandirian pangan. Kemudian, mereka merawatnya dengan penuh kedisiplinan, tanggungjawab dan keuletan," ujarnya.
Ia menegaskan, program Tatanen di Bale Atikan pada prinsipnya adalah wujud praktek pembelajaran berbasis proyek yang memiliki visi membentuk karakter peserta didik.
“Peserta didik diberikan pembelajaran berbasis proyek, sehingga melahirkan resonansi dan pancaran yang baik dirumah dan lingkungannya, maka ke depan setiap sekolah di Purwakarta memiliki keunggulannya masing-masing," tegasnya.
PJJ TIDAK HARUS DARING
Isu lain yang tidak luput dia sampaikan adalah terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kadisdik Purwanto menghimbau, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pembelajaran tidak selalu harus Daring (Online). Alih-alih, dia mengajak agar para wali kelas untuk kreatif dan dapat melahirkan konsep ‘Pendidikan Sederhana’ yang aplikatif untuk para peserta didik.
"Pendidikan sederhana yang aplikatif ditandai dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalahnya pada kehidupan sehari-hari. Kemudian, dari model pendidikan tersebut, maka dapat dilihat bagaimana potensi sesungguhnya yang ada pada diri siswa," katanya.
Pendidikan aplikatif, lanjut dia, memiliki urgensi tersendiri untuk para peserta didik. Sebab, kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk para siswa dalam menghadapi tantangan hidup di kemudian hari.
"Kita harus memberikan layanan pendidikan yang aplikatif. Sebab, jika hanya urusan kecerdasan intelektual saja, maka siswa sesungguhnya bisa mencarinya lewat mesin pencarian Google. Sementara, kecerdasan emosional dan spritual yang aplikatif itu tidak bisa di dapatkan dari google. Masa Covid-19 ini harus di jadikan ruang sebagai peluang untuk melahirkan model pendidikan di Indonesia yang luar biasa," demikian paparnya. (NC/Red)