12 September 2023
Dibalik matanya yang tersorot bak sinar mentari
Meskipun tak pernah dihargai
Apakah aku mampu memahami segala terpamu
Goresan garis menajdi kata
Selalu kau sampaikan
Satu persatu tanpa rasa bosan
Akhirnya aku mengerti akan indahnya warna
Akan kata beserta makna
Akan berartinya senyuman
…
Itulah sepenggal puisi karya seorang peserta didik dari SMPN 2 Pondoksalam yang menceritakan tentang apresiasi murid untuk gurunya yang dibacakan dalam kegiatan pembiasaan literasi yang dilaksanakan di hari Selasa, 12 September 2023.
Sekolah yang terletak di Jl. Lio, Tanjungsari, Kec. Pondok Salam, Kab. Purwakarta setiap selasa rutin mengadakan pembiasaan literasi dengan tema yang berbeda-beda. Untuk minggu ini peserta didik diminta membuat puisi. Beberapa peserta didik diminta tampil di depan teman-temannya dan yang tidak tampil mengumpulkan tugas puisinya.
Beberapa peserta yang tampil membacakan puisi tersebut dengan penuh penghayatan hingga mengeluarkan air mata ketika membacakan puisinya.
Menurut beberapa peserta didik yang membacakan puisi, mereka membuat puisi tersebut terinspirasi dari guru-gurunya dan juga sekolahnya.
“Saya membuat puisi karena terinspirasi dari guru-guru yang jadi panutan di sekolah karena tidak pernah lelah dan bosan saat mengajar”
“Saya membuat kisah persahabatan dan pembelajaran selama di sekolah”
“Inspirasi dari lingkungan sekolah yang sejuk”
Dan masih banyak lagi puisi yang peserta didik buat karena terinspirasi dari sekolah baik itu guru, teman maupun lingkungan sekolahnya. Dan rata-rata mereka membuat puisinya tidak sampai satu jam karena isinya sesuai dengan yang mereka alami sehari-hari di sekolah.
Menurut Kepala SMPN 2 Pondoksalam, Dwi Rachmayani, M.Pd di sekolahnya setiap hari selasa selalu rutin mengadakan kegiatan literasi dengan tema yang berbeda-beda.
“Ada review buku, penulisan puisi, membuat cerpen dan masih banyak lagi. Sebelum membuat karya, peserta didik diminta membaca dulu buku-buku sastra untuk kemudian dibuat resumenya dan bagi yang terpilih bisa membacakan hasil resumenya ataupun karyanya di depan teman-temannya” jelas Dwi.
Dari kegiatan literasi, peserta didik tidak hanya sebatas membaca tapi mampu mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan mereka alami di sekolah dalam bentuk karya puisi. Mereka berkreasi menciptakan kalimat demi kalimat dari yang ingin mereka ungkapkan. Sekolah menjadi rumah untuk mereka mengeluarkan kreasinya dalam bentuk karya sastra. (MH/Red.)