Pendidikan_Kita – Beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi menegaskan bahwa sekolah tidak boleh menyelenggarakan kegiatan yang membebankan biaya siswa karena pendidikan harus menjadi hak semua anak tanpa diskriminasai berdasarkan kemampuan ekonomi keluarga. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kegiatan olahraga berenang.
Untuk menjawab kehebohan tentang kegiatan olahraga “berenang” yang termasuk ke dalam pembelajaran Aquatik, maka salah satu guru di SMPN 2 Pasawahan, R. Ajat Hendrajat mempunyai insiatif dengan mengganti orang raga tersebut dengan olahraga Dayung.
Pemilihan olahraga tersebut sekaligus untuk memanfaatkan sumber daya yang ada baik itu alam, alat maupun manusianya.
Kepala SMPN 2 Pasawahan, Ajid Mustofa mengatakan bahwa salah satu gurunya kebetulan mempunyai perahu karet lengkap dengan pelampung dan dayung. Di depan sekolahnya terdapat Sungai aliran irigasi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi untuk pembelajaran olahraga Dayung. Kegiatan olahraga tersebut tidak mengeluarkan biaya kepada peserta didik.
Peserta didik terlihat antusias dan riang gembira mengikuti olahraga tersebut yang juga baru bagi mereka. Mereka tidak menyangka jika sungai di depan sekolahnya ternyata bisa dimanfaatkan saat mereka mendapatkan pembelajaran olahraga.
Ajid berharap untuk ke depannya, SMPN 2 Pasawahan bisa mendapatkan bantuan peralatan olahraga tersebut seperti perahu, baju pelampung dan peralatan lainnya sehingga kegiatan olahraga tersebut bisa rutin dilaksanakan tanpa membebankan biaya orang tua dan juga kelak bisa melahirkan atlit dayung muda dan berprestasi dari sekolahnya yang lahir dari latihan di Sungai aliran irigasi.