17 Juli 2024
Purwakarta, (16/07/2024) – SMPN 2 Pasawahan Purwakarta tiada henti menorehkan prestasi. Setelah terpilih sebagai sekolah penggerak dan sekolah model Tatanen di Bale Atikan (TdBA), sekolah yang terletak di Warungkadu Pasawahan di tahun 2024 kemudian melebarkan sayapnya ke tingkat nasional setelah terpilih sebagai Percontohan Sekolah Berketahanan Iklim (SBI) dan Mitra Percontohan Sekolah Berketahanan Iklim (KBI) dan Mitra SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) dalam kegiatan Implementasi Southeast Asia Climate Change Education Programme (SEA-CEP).
SMPN 2 Pasawahan bersama 19 sekolah terpilih diundang oleh SEAQIS untuk mengikuti kegiatan “Seminar dan Pameran Pendidikan Perubahan Iklim” yang diselenggarakan Senin, 15 Juli 2024 di Plaza Insan Berprestasi Gedung A Kemendikbudristek Jakarta.
Bagi sekolah yang terpilih selama 3 s.d. 4 tahun menjadi mitra SEAQIS dan mempunyai tugas membantu kelancaran pengembangan Sekolah Berketahanan Iklim (SBI) dan Komunitas Berketahanan Iklim dengan 2 (dua) tahun pertama untuk mengembangkan SBI dan 2 tahun lainnya untuk tim sekolah mengembangkan KBI melalui proses pemberdayaan. SEAQIS memberikan pembekalan/pendampingan melalui beragam kegiatan sesuai tugas dan fungsi SEAQIS, sementara itu sekolah melaksanakan program pengembangan SBI dan KBI sesuai dengan rencana yang diajukan/dirancang sekolah.
Pada pameran yang tersebut, SMPN 2 Pasawahan yang diwakili oleh Widiasaranty Hidayat , Elis Nursari dan Rudi Bayu Priyono menampilkan produk-produk dari hasil Program TdBA seperti kain dan tas ecoprint, sabun batang, kaligrafi dari biji-bijian, pupuk dan lain-lain.
Menurut Widia, banyak pengunjung yang tertarik tentang pembuatan pupuk-pupuk yang dihasilkan dari program-program TdBA, PSB, ecoenzym, biocompon, selain itu juga yg menarik adalah banyak pengunjung ingin mengetahui lebih tentang program Pendidikan di Kabupaten Purwakarta seperti berbagi dari Beas Kaheman dan membawa bekal yang merupakan hal sederhana dan sangat berperan penting dalam program ketahanan iklim. Jd mengurangi sampah plastik karena anak diberi bekal makanan dan minuman oleh ibunya.
Kesuksesan SMPN 2 Pasawahan juga tidak lepas dari dukungan langsung Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd khususnya dengan adanya Program TdBA sehingga sekolah sangat terbantu dalam melaksanakan program pelestarian lingkungan ini melalui kegiatan-kegiatan pembentukan karakter murid yang memiliki kepedulian terhadap lingkungannya. Selain itu giat untuk mendapatkan dukungan dari stakeholder yang lain seperti pemerintahan setempat, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar.
SMP Negeri 2 Pasawahan yang saat ini di pimpin oleh Ajid Mustopa selain sebagai Sekolah Berketahanan Iklim, sekolah ini juga merupakan sekolah model Tatanen di Bale Atikan (TdBA). TdBA Merupakan program dinas Pendidikan Kab. Purwakarta yg dilaksanakan oleh seluruh sekolah. Program TdBA ini sejalan dengan program sekolah bertahanan iklim karena tujuan dari program TdBA adalah membentuk karakter murid-murid yang memiliki kesadaran ekologis. Kegiatan-kegiatan di dalam program TdBA semuanya mengacu kepada upaya pelestarian alam, mulai dari membawa bekal makanan dan minuman ke sekolah, gerakan menanam, membuat nutrisi pupuk alami, sampai pada pengelolaan sampah, baik organik maupun non organik. Sehingga produksi sampah non organik khususnya plastik dapat diminimalisir sedangkan sampah organik diolah menjadi barang berupa kompos dan pupuk organik dalam bentuk lainnya.
Meskipun sering kali menghadapi kendala saat pelaksanan program-programnya seperti masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan khususnya dalam menyikapi sampah plastik. Anak-anak masih melihat perilaku orang dewasa di sekitarnya yang membuang sampah seenaknya dan ini menjadi contoh buruk untuk anak-anak. Karenanya sekolah berupaya mengatasi masalah tersebut melalui jalinan kerjasama dengan masyarakat sekitar agar ikut menjadi bagian dalam pelestarian alam ini, khususnya agar bijak menyikapi sampah plastik. (MH/Wid/Red)