Pendidikan_Kita - Selasa sore, (12/06/2025) di lapangan sekolah, sekelompok anak-anak tengah berlatih baris berbaris dan di sisi lainnya anak-anak tengah berlatih bermain bola dan volly.
Mereka tetap semangat berlatih dengan giat di sekolahnya tanpa memikirkan problematika sekolah yang kini tengah menjadi sorotan masyarakat. Bagi mereka, kegiatan ekskul dan pembelajaran akan tetap dilaksanakan seperti biasa.
Mereka adalah peserta didik SMPN 1 Babakancikao yang sekolahnya tengah menjadi perbincangan terkait gugatan atas lahan sekolah mereka setelah 51 tahun sekolah ini berjalan dan sempat mengalami pergantian nama dari SMPN 4 Purwakarta menjadi SMPN 1 Babakan Cikao.
Selain peserta didik, sore itu tengah berkumpul pula para alumni, komite sekolah maupun orang tua siswa yang berkumpul untuk membahas pelaksanaan Istighosah yang akan diselenggarakan di SMPN 1 Babakacikao, hari Sabtu esok.
Menurut Wawan Gunawan selaku alumni angkatan pertama sekolah tersebut menyatakan bahwa sekolah ini memilki banyak kenangan karena dulu tahun 1986 hanya ada 3 (tiga) bangunan dan harus membuat lapagnan bola volly dengan menebang pohon bambu serta membuat toilet yang biayanya berasal dari gotong royong iuran peserta didik saat itu,
Sekolah membuat kita menjadi berilmu karenanya menurut Wawan dirinya berharap SMPN 1 Babakan Cikao terus mempertahankan eksistensinya untuk tetap berada di lokasi yang sama, supaya tetap ada dan anak cucunya bisa tetap belajar di sekolah tersebut.
Ketua Komite SMPN 1 Babakancikao, Ibu Hepi menyampaikan selama menuntut ilmu di SMPN 1 BBC, anaknya merasa senang karena memiliki banyak teman dan bertemu dengan guru-guru yang akrab dengan peserta didik. Putrinya pun berkembang pesat dan sering meraih prestasi dari Ekskul Paskibra yang diikutinya. Ibu Komite berharap, sekolah ini tetap ada dan selamanya ada di tempat yang sama.
Sementara itu Siti Aulia, wakil orang tua siswa mengatakan anaknya yang baru kelas 7 namun selama belajar di sekolah ini mendaptkan pendidikan yang sangat baik termasuk dari disiplin dan semangat saat belajar. Komunikasi dengan guru sangat aktif dan gurunya sangat kooperatif dan cepat dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan pembelajaran. Siti Aulia sangat berharap sekolah ini tetap berjalan terus meski isu diluaran sana sudah sangat meresahkan.
Ayi Tatang, kepala SMPN 1 Babakancikao menyampaikan bahwa masalah yang kini tengah menimpa sekolahnya tidak mempengaruhi proses pembelajaran maupun kegiatan ekskul di sekolahnya. Peserta didiknya tetap bersekolah seperti biasa begitu juga dengan kegiatan ekskulnya. Ayi bersama-sama dengan Disdik Purwakarta, komite sekolah, maupun alumni terus berupaya untuk menjaga konsistensi pembelajaran anak-anak.
Baik Kepala Sekolah, Guru, Peserta Didik, Orang Tua Siswa, Komite Sekolah, para alumni serta dunia pendidikan di Purwakarta terus berdoa dan memohon yang terbaik bagi SMPN 1 BBc dan tentunya doa dan dukungan dari semuanya sangat dibutuhkan agar semangat tak patah dan harapan terbaik tetap ada bagi SMPN 1 Babakancikao.
