Pendidikan_Kita - Pokjawas PAI Kementrian Agama Kabupaten Purwakarta gelar workshop dalam upaya meningkatkan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terus digencarkan melalui kegiatan kolaboratif dengan nama Workshop Pembelajaran Mendalam dan Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta dalam dua gelombang berdasarkan zona wilayah pada tanggal 20-21 Agustus 2025. Workshop ini mendatangkan Narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Anang Suryana dengan materi Kebijakan Kementrian Agama tentang Kurikulum Berbasis Cinta, Fenti Inayati tentang Growth Mindset, dan lain-lain serta Eep Saepul Hayat tentang Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran PAI.
Gelombang 1 meliputi zona 1 wilayah Jatiluhur, Plered, Sukatani, Tegalwaru, Sukasari, Maniis, Darangdan, Bojong dan Kiarapedes yang bertempat di Aula Ponpes Al-Muhajirin Kampus 3 Citapen Purwakarta. Hari ini kamis 21/08/2025 merupakan gelombang 2 di zona 2 yang meliputi wilayah Purwakarta, Babakancikao, Bungursari, Campaka, Cibatu, Pondoksalam, Pasawahan dan Wanayasa bertempat di Aula Al-Madinah Al-Muhajirin Kampus 2 Purwakarta yang diikuti oleh GPAI mulai dari PAUD, SD, SMP dan SMA dengan tujuan utamanya adalah menjalin kolaborasi, mempererat silaturrahim, serta membangun sinergi lintas jenjang agar para guru semakin profesional dan tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.
Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Sadiyah; Kepala Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta, H. Hanif Hanafi; Kasi PAI, Anang Suryana; Pengawas PAI, Lulu Makkiyah; serta Ketua Yayasan Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta Ifa Faizah Rohmah.
Iffa Faiza Ketua Yayasan Al-Muhajirin menyampaikan rasa bahagia bisa menjadi bagian dari perjuangan guru PAI yang secara mandiri terus berusaha meningkatkan kompetensi diri. Menurutnya, teknologi yang tanpa batas akan menjadi lebih bermakna bila berada di tangan guru PAI, karena teknologi akan dibatasi dengan norma dan nilai agama. Harapannya, dengan sinergi saint dan teknologi, pembelajaran PAI dapat lebih bermutu dan mendalam.
Sementara itu, Plt. Kadisdik dalam sambutannya menekankan pentingnya kesadaran untuk meningkatkan kompetensi diri. Beliau menegaskan, “Kecerdasan itu bukan AI, melainkan berasal dari diri kita. Kecerdasan keimanan dan ketakwaan adalah keunggulan yang tidak dimiliki oleh AI, dan hal ini harus disampaikan oleh guru-guru PAI.” Ia berharap workshop ini menjadi ikhtiar dalam mencerdaskan bangsa.
Senada dengan itu, Kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta, H. Anang Hanafi, berdoa agar Allah membukakan pintu keberkahan melalui kegiatan ini, sehingga para guru dapat menerima ilmu yang bermanfaat dari rangkaian workshop.
Workshop ini menjadi momentum penting bagi GPAI untuk meneguhkan peran strategisnya di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), pembelajaran PAI diharapkan lebih inovatif, tanpa meninggalkan esensi nilai spiritual, moral, dan keimanan.
Sinergi yang terjalin melalui forum ini bukan hanya sebatas peningkatan kompetensi, tetapi juga penguatan komitmen bahwa guru PAI harus adaptif terhadap perubahan zaman, tetap profesional, dan selalu berlandaskan nilai religius.
Wallaahu a’lam
Baarakallah lanaa wa lakum
#Salam Literasi: Indonesia_Berkarya!!!
Penulis:
Ida Kholidah
Guru PAI SMPN 1 Bungursari