image

Admin

08 Oktober 2025

257x Dilihat
Semangat Tak Terbatas dari Tengah Hutan: SDN 1 Tegalsari Ukir Prestasi Lewat Dagongan
Pendidikan_Kita – Di ujung selatan Kabupaten Purwakarta, tepatnya di Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalwaru, berdiri sebuah sekolah dasar yang sederhana namun penuh semangat: SDN 1 Tegalsari. Terletak jauh dari pemukiman warga dan tersembunyi di tengah lebatnya hutan, sekolah ini menjadi saksi bisu perjuangan anak-anak dan guru-guru yang setiap hari menempuh perjalanan sejauh 3 hingga 4 kilometer demi pendidikan.

Letaknya yang terpencil tak menghalangi semangat belajar para siswa. Ketika Tim Media Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta berkunjung ke sekolah tersebut, anak-anak menyambut dengan senyum hangat dan sikap hormat khas pelajar yang berkarakter. Mereka menghampiri para tamu dan mencium tangan—tradisi yang menunjukkan nilai-nilai sopan santun yang ditanamkan sejak dini oleh guru dan orang tua mereka.

Meski kondisi sekolah bisa dibilang “nyumput” (tersembunyi), para guru dan kepala sekolah tak menyerah. Justru, dari keterbatasan itulah muncul berbagai upaya kreatif untuk menggali potensi siswa. Salah satunya melalui Kaulinan Barudak, permainan tradisional khas Sunda yang kini diangkat menjadi sarana pembentukan karakter dan pengembangan bakat siswa.

Kepala SDN 1 Tegalsari, Hj. Robiah, S.Pd, menuturkan bahwa pemilihan permainan Dagongan—sejenis tarik tambang yang menggunakan bambu—adalah bentuk adaptasi terhadap potensi alami anak-anak. 
 
“Mereka sangat antusias. Selain melatih kebugaran dan konsentrasi, permainan tradisional juga memperkuat kerja sama dan semangat juang,” ujarnya.

Usaha tersebut membuahkan hasil. Tim Dagongan SDN 1 Tegalsari berhasil meraih Juara 1 di tingkat Kabupaten dan kini bersiap untuk berlaga di tingkat Provinsi Jawa Barat pada bulan November mendatang.

Asep Ramdani, S.Pd., guru olahraga sekaligus pelatih tim Dagongan, mengungkapkan bahwa prestasi ini tak lepas dari rutinitas latihan fisik yang dijalani tiga kali seminggu. Materi latihan meliputi kekuatan, kebugaran, dan uji tanding bersama sekolah lain. 

“Fisik anak-anak di daerah pegunungan ini sudah kuat secara alami karena terbiasa berjalan jauh dan membantu orang tua di rumah,” jelas Asep.

Dukungan orang tua juga menjadi kekuatan besar. Beberapa peralatan kaulinan barudak seperti bambu dan perlengkapan lainnya bahkan disediakan oleh para wali murid sebagai bentuk dukungan terhadap program sekolah.

Pengawas Wilayah Tegalwaru, Eliana Rahman, turut memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian SDN 1 Tegalsari. Menurutnya, sekolah ini memiliki sumber daya manusia yang luar biasa, baik dari sisi guru maupun siswanya. 

“Meski harus berjalan kaki sejauh 3,8 kilometer dari rumah mereka di pinggir Sungai Citarum, semangat belajar mereka tidak luntur. Mereka bahkan mampu mewakili Purwakarta di berbagai kompetisi, termasuk meraih Juara 2 lomba Hipdil Quran tingkat provinsi dan Juara 1 Dagongan Tingkat Kabupaten,” ungkap Eliana.

Ia menambahkan, sekolah ini adalah bukti nyata bahwa keterbatasan geografis bukan penghalang untuk meraih prestasi. 

“Potensi mereka besar, dan prestasinya nyata. Ini hanya sebagian kecil dari prestasi yang telah diraih oleh anak-anak di SDN 1 Tegalsari,” pungkasnya.

Dengan semangat yang terus menyala, SDN 1 Tegalsari menjadi inspirasi bahwa pendidikan berkualitas bisa tumbuh di mana saja—bahkan dari tengah hutan sekalipun. (Mira Habibah/Red.)

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)