20 November 2019
disdik.purwakartakab.go.id -- SDN II Cilingga berhasil keluar sebagai juara umum pada anugerah festival film pendek siswa se-Kabupaten Purwakarta yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Selasa (20/11), di Bale Yudistira (Gedung Pertunjukan) - Kompleks Pemkab Purwakarta.
Hasil terbaik yang diperoleh keluarga besar SDN II Cilingga tersebut tidak lepas dari torehan prestasi di sejumlah kategori. Rizki Nawawi, siswa SDN II Cilingga sukses sebagai aktor terbaik. Sementara, film garapan sineas SDN II Cilingga yang berjudul “Percuma Jika Hanya Aku” dianugerahi gelar film terbaik sesuai dengan penilaian apik para juri yang terlibat.
Atas prestasi sebagai juara umum, Disdik Purwakarta memberikan apresiasi dalam bentuk uang pembinaan kepada pihak SDN II Cilingga. Tanpa kecuali, uang pembinaan juga diberikan kepada pribadi berprestasi, seperti Rizki sebagai aktor terbaik.
“Juara umum mendapatkan uang pembinaan sebesar tiga juta rupiah. Sedangkan pribadi-pribadi peraih juara setiap kategori mendapatkan uang pembinaan sebesar dua juta rupiah,” jelas MC yang memandu jalannya acara.
KADISDIK : FILM SEBAGAI SARANA MEDIA PEMBELAJARAN
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto yang hadir di lokasi sejak awal acara menyerahkan langsung trofi kepada pihak SDN II Cilingga selaku juara umum.
Pada kesempatan itu, dia tak luput menyematkan pesan kepada para hadirin yang antuasias mengikuti acara sejak pagi.
“Pendidikan dapat disampaikan dengan banyak cara. Apalagi, di era revolusi teknologi seperti saat ini. Para guru harus bisa berimprovisasi dengan media pembelajaran. Sehingga, para siswa yang merupakan generasi milenial bisa lebih tertarik untuk belajar dengan media pembelajaran yang beragam tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, Kadisdik Purwanto menuturkan bahwa film pada prinsipnya memiliki peran besar sebagai media pembelajaran. Atas dasar itulah, singgung dia, pihaknya menggelar event anugerah film pendek pelajar se-Kabupaten Purwakarta.
“Film adalah sarana pembelajaran itu sendiri. Bahkan, bisa jadi lebih efektif. Sebab, kebanyakan dari kita lebih senang sesuatu yang bersifat visual (bisa dilihat ; Red) ketimbang verbal (lisan). Dengan cara ini, semoga bisa menjadi stimulus kepada para guru untuk menyiapkan media pembelajaran kreatif dalam lingkungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehari-hari,” tandasnya.
Kadisdik Purwanto tak luput menyinggung soal isu lingkungan yang terus ia kampanyekan di banyak kesempatan. Ia tegaskan, tema besar dari lomba film pendek ini pada prinsipnya adalah isu lingkungan. Media film, timpalnya lagi, merupakan sarana untuk mengkampanyekan isu lingkungan itu sendiri.
“Seluruh film pendek yang dilombakan pada kesempatan ini berdasarkan tema lingkungan hidup. Dengan cara ini, kami berharap para siswa, guru, kepala sekolah dan pihak lain yang berada di lingkungan sekolah dapat lebih sadar terhadap aspek lingkungan hidup. Sekurang-kurangnya, lingkungan sekitar sekolah,” katanya.
Ia menyinggung soal penggunaan bahan plastik. Menurutnya, salahsatu cara merawat lingkungan yang bisa dilakukan saat ini juga adalah mengurangi penggunaan bahan plastik.
“Pelan-pelan, mari stop penggunaan plastik. Untuk kebutuhan minum misalnya, jangan beli minuman yang dikemas plastik. Lebih baik bawa botol minum dari rumah. Atau pakai saja botol bekas untuk diisi ulang. Dengan cara sederhana itu sedikit banyak kita berarti sudah tanggap merawat lingkungan kita,” urainya.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi, jumlah peserta film pendek pada perhelatan ini seluruhnya ada 70. Para peserta itu berasal dari jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Purwakarta.
Kadisdik Purwanto bertekad mempertahankan kegiatan kreatif ini untuk bisa rutin digelar tiap tahun. Dia berharap, jumlah peserta bisa bertambah banyak di tahun depan.
“Tahun ini total peserta yang terlibat adalah 70 sekolah. Saya berharap, tahun depan bisa lebih banyak lagi peserta yang ikut unjuk kebolehan,” demikian pungkasnya. (NC/Red)