image

Admin Dinas Pendidikan

05 Oktober 2018

6072x Dilihat
SDN 1 Citalang Purwakarta Konsisten Terapkan Program Pendidikan Berkarakter

disdik.purwakartakab.go.id --Pengimplementasian Program Pendidikan Berkarakter yang dicanangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta terus digerakkan secara konsisten di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Citalang.

Konsistensi penerapan pendidikan berkarakter berbuah hasil. SDN 1 Citalang sukses menjadi sekolah model lingkungan di Kabupaten Purwakarta.

"Selain proses kegiatan belajar mengajar, kita lakukan banyak kegiatan lain yang mengikutsertakan seluruh stake-holder sekolah. Tak hanya soal pendidikan, kesehatan, keagamaan dan kebersihan. Upaya dan peran serta pada peningkatan perekonomian masayarakat sekitar sekolah dan para orang tua siswa, juga kita lakukan," imbuh Kepala SDN 1 Citalang, Anwar Mulyana di sela-sela kegiatan Festival Kuliner Nusantara SDN 1 Citalang, Kamis (4/10)

Anwar melanjutkan, penerapan program Pendidikan Berkarakter ditempuh dengan sejumlah langkah strategis agar mampu berjalan optimal.

"Pada proses kegiatan belajar mengajar, langkah rutin yang telah kita ambil diantaranya adalah; Senin Upacara, Selasa Literasi, Rabu Kebersihan, Kamis Olahraga, Jumat Keagamaan dan Sabtu Ekstrakulikuler. Alhamdulillah, selama setahun terakhir ini bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Konsistensi penerapan kebijakan pendidikan berkarakter di SDN 1 Citalang direspon positif oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta. Mewakili Kadisik Purwakarta, H. Purwanto, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Dodi Winandi mengucapkan apresiasinya kepada pihak sekolah yang dipimpin Anwar Mulyana itu.

Dodi sekaligus menyoroti fenomena pendidikan yang terjadi saat ini. Menurutnya, sekarang sudah jarang sekali para orang tua mengajarkan pendidikan aplikatif di rumah. Mereka lebih berorientasi mencari guru les. Sementara, aspek keterampilan kurang diajarkan.



Atas dasar itu, Dodi berpandangan bahwa kekosongan peran tersebut harus diambil alih oleh pihak sekolah. Sehingga, pendidikan di sekolah berhasil membentuk watak dan kreativitas para pelajar. Ikhtiar ini diyakininya akan menghasilkan produktivitas.


Dodi menegaskan kerumitan teori dalam pendidikan tidak akan melahirkan apapun. Sebaliknya, pola pendidikan sederhana dengan melakukan fokus pada peningkatan skill pelajar lebih dibutuhkan.


"Pendidikan harus sederhana, gak boleh rumit. Anak-anak belajar menenun, memasak dan mencuci, itu pendidikan. Kemudian, aplikasi dari pelajaran itu lebih dibutuhkan dibanding pendalaman teori," katanya. (NC/Red)

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)