26 November 2024
Pendidikan_Kita – Sekolah Ekologi Kahuripan Pajajaran, Selasa (26/11/2024) mendapat kunjungan kehormatan tamu dari luar negeri tepatnya dari The Rizal Academy For Innovation and Leadership (TRAIL) dari Filipina.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Dr. H. Purwanto, M.Pd didampingi Mochaman Irvan Efrizal, Direktur Self Learning Institute, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Pendas) Ervin Aulia Rahman, S.E, M.Si, Kepala Seksi Kelembagaan dan Penjaminan Mutu, Pamel Liskardani, S.Pd, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian, Dr. (Cand) Dede Supendi, M.Pd, Kepala SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran Erni Asmawati, M.Pd, Kepala SMPN Ekologi Kahuripan Padjajaran Ecep Kustiwa, M.Pd, Pengawas SD Ekologi Isty Diansyah, S.Pd, perwakilan dari MGMP Bahasa Inggris sekaligus sebagai penerjemah serta tim dari Self Learning Insitute (SLI).
TRAIL adalah sebuah Lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemimpin Perusahaan dan masyarakat sipil yang bertujuan untuk melahirkan agen perubahan dan pemimpin inovatif yang berkomitmen untuk melakukan transformasi sosisal melalui organisasi atau komunitas masing-masing. Organisasi ini diluncurkan pada tahun 2011 yang bertepatan dengan tahun kelahiran ke-150 Pahlawan Nasional Filipina yang juga inspirasi organisasi tersebut yaitu Dr. Jose Rizal.
Di sela keikutsertaannya mengikuti salah satu kegiatan besar bertaraf Asia Pasifik yang menghadirkan pencetus Teori U Otto Scharmer , mereka meluangkan waktu sehari untuk berkunjung ke Purwakarta tepatnya ke Sekolah Ekologi, Bale Mandalakarsa dan Arboretum Bambu untuk mengenal lebih jauh tentang ekologi dan juga Pendidikan Karakter di Purwakarta. Kunjungan mereka karena tertarik mendengar paparan dari United in Diversity serta dari Rizal CEO SLI tentang pendidikan Ekologi di Purwakarta dan juga Tatanen di Bale Atikan (TdBA).
Kadisdik menyambut baik kunjungan tersebut dan menjelaskan kepada Tim dari TRAIL yang berjumlah 6 orang tersebut tentang pendidikan ekologi, sekolah ekologi maupun Tatenen di Bale Atikan yang sudah menjadi contoh dari berbagai di Indonesia dan sudah diakui di tingkat Nasional.
Menurut Kadisdik, bahwa pengembangan kurikulum tidak hanya sebatas istilah tetapi juga impelementasi dari falsafah Bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara yang harus mengembangkan pendidikan berdasarkan kodrat alam, kodrat diri dan kodrat jaman. Kolaborasi dengan organisasi non government Self Learning Institute (SLI) melahirkan transformasi pendidikan yang berdampak sangat signifikan tidak hanya pada karakter peserta didik tetapi juga pada pendidikan keberlanjutan yang berpusat pada alam dan lingkungan termasuk berkembangnya Sekolah Ekologi Kahuripan.
“Kami sadar betul bahwa potensi kami adalah lingkungan, jadi kita harus memuliakan lingkungan dan mengajarkan anak-anak agar memiliki kesadaran lingkungan selain kepedulian sosial dan spiritual. Kita juga mengembangkan pendidikan berdasarkan kodrat alam, kodrat diri dan kodrat jaman agar anak-anak kita bisa berkembang” ujar Kadisdik dalam penjelasannya kepada para tamu yang hadir.
“Sekolah ini berbasis lingkungan alam, dibangun tata arsitekturnya dan kurikulumnya yang kemudian dikembangkan setelah bertemu dengan Self Learning Insitute sehingga dapat melakukan perubahan di sekolah ini yang menemukan jalan yang mudah dalam mengembangkan lingkungan dan kebudayaan termasuk kurikulumnya. Melakukan transformasi secara akademik dan juga praktik. Anak-anak pun merasa senang bisa belajar di sekolah ini”
Sementara itu menurut Rizal, dirinya bersyukur dipertemukan dengan Kadisdik Purwanto yang sangat open kepada organisasi non goverment untuk berkolaborasi melakukan transformasi pendidikan yang tentunya banyak tantangannya.
“Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam hal ini Dinas Pendidikan sangat terbuka untuk sebuah gagasan transformasi pendidikan dan mau melakukan perubahan meski tidak mudah dan banyak tantangannya. Disdik Purwakarta dibawah pimpinan Purwanto berhasil melakukan sinergi yang baik tidak hanya dengan Self Learning Insitute tetapi juga dengan orang tua. Ada ekosistem yang dibangun mulai dari tenaga kependidikan dan orang tua yang kemudia bersama-sama membangun pendidikan. Dan ini sudah menjadi model pendidikan di dunia”
“Dampaknya tidak hanya pada pendidikan, Tatanen di Bale Atikan juga berdampak pada transformasi sistem pangan dan tata Kelola lingkungan” demikian ucap Rizal.
Sementara itu pihak dari TRIAL menyatakan kekagumannya akan kurikulum maupun Sekolah Ekologi Kahuripan Padjajaran yang sangat holistik dan diluar ekspektasi mereka.
“Semua yang kami lihat secara langsung sangat diluar ekspektasi kami karena selama ini kami hanya mendengar ceritanya saja. Kami sangat kagum karena koneksi antara pemerintah dan Rizal sangat bagus sehingga sistemnya bisa terapkan dan berguna untuk pendidikan anak-anak dan ini bisa menjadi model dan inspirasi untuk diterapkan di negara kami” ucap Belinda atau Bel.
Katerin salah seorang kepala sekolah yang turut hadir dalam rombongan mengatakan sangat bersyukur dan merasa surprise karena bisa datang langsung ke sekolah ekologi dan dinas pendidikan sangat concern pada ekologi. Pemerintah melakukan yang terbaik untuk pendidikan anak-anak. Saya bersyukur bisa melihat langsung hasil kolaborasi yang terbangun sejak pandemi dan bisa membangun kurikulum yang kita bisa lihat hasilnya yang sangat menginspirasi” demikian ucap Katerin
Rombongan TRAIL mencoba berbagai minuman dan makanan tradisional yang disediakan oleh sekolah. Tamu kemudian melanjutkan kunjungannya ke Bale Mandalakarsa dan Arboretum Bambu Cikopo. (MH/Red.)