Pendidikan_Kita - Perkembangan pergaulan anak khususnya remaja yang kian mengkhawatirkan perlu mendapat perhatian serius oleh semua, perlu pencegahan, untuk supaya tidak terlalu repot ketika sudah terjadi, untuk mengobati. Karena pengobatan akan lebih besar memakan energi daripada pencegahan.
Mudah murahnya sarana informasi diperoleh, salah arah bisa membuat generasi penerus minim prestasi yang bisa ditoreh. Meskipun bisa dipastikan semua orang tua mendambakan anak atau generasi penerus yang baik dan Sholeh.
"Miris, khawatir, karena kami bagian penting dalam mendidik generasi penerus yang akan menentukan baik buruknya bangsa ini kedepan", ungkap Irma Silviani, kepala sekolah SMPN 1 pasawahan, selasa (6/4) disekolahnya.
Upaya pencegahan utama Bu Irma kemukakan harus melalui sentuhan.
"Hal paling mendasar adalah, sentuh hatinya!, saya yakin mayoritas kenakalan disebabkan oleh kurang sentuhan, kurangnya perhatian, kurangnya kasih sayang, yang tidak menutup kemungkinan kalau dibiarkan nantinya bukan hanya berbuat nakal, tetapi kriminal", jelasnya.
"Informasi, lanjut Bu Irma, begitu cepat serta mudah diperoleh. Namun, jika tanpa filter, tanpa pendampingan, tanpa arahan, akan berbahaya buat anak, informasi, visual, akan dilahap oleh memorynya. Karena pada umumnya anak banyak yang kurang faham, bahkan sama sekali tidak faham mana tontonan, mana tuntutan, yang penting asal senang". Tandasnya.
Kebersamaan juga Irma kemukakan Menjadi bagian terpenting dalam suksesnya pendidikan.
"Jik hanya sekolah, harus kita akui tidak akan mampu. Tetapi keterlibatan orang tua, masyarakat atau lingkungan adalah tiga komponen terpenting dalam suksesnya pendidikan. Bahkan saya berkeinginan untuk supaya siapapun tidak dilarang, menasehati bahkan memarahi anak siapapun yang berpotensi bahkan melakukan sesuatu yang berbahaya dan Dilarang. Selama ini kita itu acuh, menasehati atau memarahi anak orang lain, bahkan tidaknjarang justru kita yang disalahkan, dianggap ikut campur, bahkan diperkarakan". Tegas Bu Irma.
Dengan adanya pendidikan bagi siswa yang dinilai terlalu sering melanggar bahkan sampai orang tua kesal, Bu Irma sepakat anak Nakal atau bermasalah di didik untuk memperoleh bimbingan bersama aparat.
"Program pendidikan dibarak TNI bisa menjadi solusi, agar siswa yang nakal bisa lebih disiplin, mandiri, cinta tanah air, cinta orang tua, memiliki kesadaran akan tanggung jawab dan sadar juga bahwa masa depan bangsa ada ditangan mereka", pungkas Bu Irma. (MDI)