Disdikpurwakartakab.go.id | Koordinator Wilayah Kecamatan Purwakarta menggelar Gebyar Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Festival dan Lomba Literasi Nasional (FL2N) dan Kompetisi Sains Nasional (KSN) tingkat Kecamatan Purwakarta Tahun 2020, beberapa waktu lalu.
Yusup Saefuloh, Ketua Panitia kegiatan (K3S Kecamatan Purwakarta), dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 258 orang peserta.
“Masing-masing mengikuti jenis mata lomba Lomba menyanyi tunggal 14 orang, Lomba tari daerah 14 orang, Lomba gambar bercerita 14 orang, Lomba griya anyaman 14 orang, Lomba pantomim 14 orang, Lomba menulis cerpen 14 orang, Lomba baca puisi 14 orang, Lomba mendongeng 14 orang, Lomba cipta syair 14 orang, Lomba cipta pantun 14orang, KSN IPA 59, orang KSN MATEMATIKA 59 orang, bertempat di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Nagrikidul di Jalan KK Singawinata,” katanya Rabu (04/04) lalu.
Lebih lanjut, masih dalam penuturannya, kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar dan memotivasi peserta didik.
“kegiatan ini dapat terselenggara atas kerjasama bersama stakeholder pendidikan, para orang tua siswa. Guna memberikan motivasi, mendorong untuk meraih prestasi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto berkesempatan hadir sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa para pelajar SDN 1 Nagrikidul luar biasa hebat-hebat.
“Ada yang bisa memainkan gamelan, Kendang, Mayoret, dan alat music lainnya. Kami meyakini di setiap sekolah, para siswa memiliki potensi minat dan bakat masing-masing. Selebihnya tinggal bagaimana kita sebagai orang dewasa mampu memberikan ruang dan waktu agar potensi tesrsebut dapat tumbuh berkembang demi masa depan mereka,” katanya.
Tidak luput, Kadisdik Purwanto mengingatkan bahwa sekolah harus menjadi pusat keungulan serta pusat peradaban.
“Untuk mencapai itu, maka sesungguhnya sekolah harus mampu melakukan kerjasama yang baik antara sekolah, orangtua dan lingkungan, sebagaimana yang telah digagas oleh Ki Hajar Dewantara “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani,” demikian pesannya. (NC/Red)
