25 Juli 2023
Purwakarta, (25/07/2023) - Inovasi pendidikan yang dibuat oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta sejak tahun 2015 terus mendapat apresiasi dan kemudian dicontoh oleh beberapa daerah bahkan konsepnya sama seperti Kurikulum Merdeka yang kini diterapkan oleh Kemendikbudristek.
Pada beberapa kesempatan, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan bahwa menghadapi proyek transformasi pendidikan, di era revolusi industri 4,0 berbagai terobosan harus dilakukan agar mutu pendidikan lebih maju.
“Sekolah harus menjadi inti kekuatan, pusat perubahan dan semangat transformasi pendidikan di Indonesia” ujar Purwanto.
Purwanto terus mengingatkan dan meyakinkan tentang semangat transformasi tersebut termasuk saat kegiatan Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Juli 2023 di SMPN 1 Pasawahan. Kegiatan yang mengambil tema “Penguatan Konsep Dasar, Teknis dan Desain Pembelajaran Tatanen di Bale Atikan” selain dihadiri dan dibuka oleh Purwanto juga dihadiri oleh Founder Self Learning Institute Mochammad Irvan Efrizal serta kepala sekolah dan peserta dari sekolah model TdBA.
Menurut Purwanto sekolah-sekolah harus aktraktif saat melakukan proses pembelajaran. Kebijakan-kebijakan yang ditanamkan dalam pendidikan di Purwakarta orientasinya agar sekolah-sekolah membuat inovasi sehingga masyarakat dalam hal ini peserta didik yang dilayani menjadi senang saat menerima pembelajaran.
“Orientasi peserta didik saat sekolah kadangkala bukan untuk dirinya menjadi pintar , untuk bisa sekolah negeri dan dapat kerjaan. Tugas sekolah harus memberikan kesadaran kepada peserta diidk bahwa pintar dan cerdas itu harus ada kompetensinya dan bermakna untuk dirinya” ungkap Purwanto.
Masih menurut Purwanto, transformasi sekolah model bisa dilaksanakan jika didampingi oleh mereka yang menguasai materi dan mempunyai cita-cita yang sama untuk memajukan pendidikan Purwakarta.
“Melakukan transformasi dalam mengusung nilai kebijakan pendidikan tidak akan mudah jika tidak memiliki pendampingan yang serius dan membantu memudahkan melakukan transformasi khususnya dalam pendidikan karakter berbasis lingkungan TdBA” demikian ucap Purwanto. (MH/Red.)