28 November 2023
Purwakarta, (28/11/2023) _ Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Purwakarta pada hari Selasa, 28 November 2023 mengadakan kegiatan perayaan hari ulang tahun SLBN yang ke-23 tahun. Kegiatan yang berlangsung di lingkungan SLBN Purwakarta antara lain Panen Karya, Expo: Launching Café DAP dan Focus Discussion Group (FGD) yang akan membahas permasalahan tentang Pendidikan inklusi dan perintisan LSP.
Kegiatan yang bertema Aksi Nyata Mewujudkan Generasi Tangguh “We’re Able, We’re Capable, We’re Equal, We’re Inspire” dilaksanakan untuk memperkenalkan anak berkebutuhan khusus kepada Masyarakat, membangun kreatifitas peserta didik melalui kegiatan panen karya dan juga sebagai wahana meningkatkan kecapakan hidup, kreatifitas dan kompetensi peserta didik berkebutuhan khusus.
Kegiatan Panen Karya yang dilakukan oleh siswa SLB sebagai ajang unjuk hasil belajar dan implementasi P5 Kurikulum Merdeka seta kolaborasi dan kreatifitas peserta didik. Sedangkan Expo diisi dengan launching Cafe DAP yang menjadi wadah peserta didik untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan dan kreatifitas serta membangun relasi dan meningkatkan eksistensi.
Para siswa terlihat sangat semangat mengikuti kegiatan tersebut. Ditengah keterbatasan yang mereka miliki namun mereka memiliki kepercayaan diri untuk tampil dan berkarya. Apa yang mereka lakukan tentunya bisa menjadi inspirasi bagi peserta didik lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto turut hadir pada kegiatan tersebut. Kadisdik mengharapkan agar SLB dapat terus mengembangkan bakat anak-anaknya.
“Guru-Gurunya keren karena sudah mendorong anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Guru terus berkolaborasi menumbuhkan potensi anak-anak kita yang berkebutuhan khusus. Sekolah ini harus menjadi tempat tumbuh kembang siswanya terutama mengembangkan bakat mereka. Dengan adanya SLB Masyarakat Purwakarta yang memerlukan Pendidikan khusus bisa dilayani” ucap Kadisdik dalam sambutan singkatnya.
Pada kesempatan tersebut, Kadisdik mencoba kopi yang dibuat oleh siswa kelas XII bernama Daniel dan Fadli yang ditengah keterbatasan tidak bisa mendengar (tuna rungu) namun mempunyai keahlian membuat kopi yang nantinya akan dijual di Café DAP milik SLB Purwakarta. (MH/Red)