11 April 2022
Disdik.purwakartakab.go.id – Kepala Dinas Pendidikan H. Purwanto berkesempatan hadir membuka langsung Kegiatan Pembukaan Pesantren Ramadan 1443 H/2022M dilakukan secara virtual Live melalui kanal YouTube Linuhung TV.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, para orang tua, Dewan Pendidikan, para kepala Sekolah. Tajuk yang disematkan untuk kegiatan ini adalah “Membangun cinta kasih melalui alam semesta cinta diri cinta keluarga dan cinta lingkungan”. (11/04)
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta H. Purwanto, dalam sambutannya mengatakan, di hari ke 10 puasa Ramadan ini yang penuh kasih sayang Allah SWT, semoga kita mampu memanfaatkan waktu ini untuk meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah SWT.
"Kami dari DInas Pendidikan Kabupaten Purwakarta terus menyempurnakan pelayanan, bagaimana kita bisa menghasilkan, menumbuhkan, menyiapkan anak-anak kita menjadi generasi yang baik sesuai harapan orangtua, Negara, dan harapan masyarakat dunia. Menjadi generasi yang bisa memakmurkan bumi ini, yang bisa menciptakan kedamaian di muka bumi ini bermanfaat untuk dirinya, bermanfaat untuk keluarga, seksama dan lingkungannya. Generasi yang penuh cinta bisa menebarkan kasih sayang sebagaimana inti dari ajaran agama kita yang rahmatan lil alamin," runutnya.
Lebih lanjut, ia berharap anak-anak di Kabupaten Purwakarta bisa menjadi pelajar, menjadi intelektual yang santri.
"Hari ini semua pesantren bergerak dari tadinya mengembangkan kultur ke-Pesantreanan, mendidik para santri kemudian hari ini pesantren itu mendiriakan sekolah-sekolah formal mempunyai orientasi baru selain mempelajari keagamaan mereka ingin membuat santri-santrinya melek wawasan keilmuan yang lain menjadi santri yang intelektual. Maka apa yang saya inginkan dari sekolah-sekolah negeri di kabupaten Purwakarta para pelajar ini menjadi intelektual yang juga nyantri, cerdas fikirannya tetapi juga halus budi pekertinya," ungkapnya.
Diketahui, Dinas Pendidikan menginisiasi kebijakan yang menggabungkan dua nilai yakni bagaimana sekolah-sekolah bisa terus mengajarkan tradisi-tradisi kearifan lokal dan juga nilai-nilai keagamaan ini berkembang dengan baik, tertanam menjadi basic, menjadi kekuatan, untuk menumbuhkan karakter dalam diri anak peserta didik. (NC/Wid)