17 Mei 2020
Oleh : Iis Kartis
disdik.purwakartakab.go.id -- Dari kota wuhan cina, virus mematikan menyebar hampir ke seluruh Negara di dunia, tercatat yang pa
ling banyak korban meninggal dan juga terinfeksi virus yang dikenal dengan nama corona ini, adalah negara Italia, Spanyol, Iran, Amerika, dll., Cepatnya penularan dan sulit terditeksinya penularan ini sehingga dengan cepat menyerang manusia, aibatnya korbanpun berjatuhan hanya dalam kurun waktu dua minggu saja sejak terjadinya pertama kali tanggal 31 Desember 2019.
Terjadinya kontak langsung dengan pasien, menimbulkan terjadinya penyebaran dengan cepat, kurangnya alat pelindung diri atau dikenal dengna nama APD menjadi penyebab lain dari banyaknya korban yang meninggal dunia. Penyebaran virus corona terjadi melalui kontak langsung dengan pasien, obat penawar yang masih belum ditemukan oleh para ahli , sehingga mempersulit penghentian penyebaran virus ini.
Sulitnya penanganan virus corona, sehingga banyak pemimpin negara menentukan langah langkah dalam menghentikan penyebarannya bahkan harus menentukan kebijakan yang sangat sulit, tetapi harus dilakukan oleh pemerintahan di masing masing Negara, salah satu kebijakan yang sangat berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan terebut yaitu pembatasan interaksi social, dimana pembatasan ini tentu akan berpengaruh beasar tehadap laju perekonomian, tersendatnya kebutuhan kebutuhan utama masyarakat, menimbulkan efek banyaknya perusahaan perusahaan yang pekerjanya dirumahkan sehingga otomatis terjadinya pengangguran, dengan tingkat kebutuhan ekonomi yang tinggi tetapi penghasil yang tidak ada, tidak mungkin negara membayar semua kebutuhan masyarakatnya yang begitu banyak seperti Indonesia.
Dibidang pendidikan juga terdampak yang sangat besar , sebab demi menghentikan penyebaran corona ini semua siswa dan gurunya belajar dari rumah, yang mendadak dilakukan tanpa persiapan sama sekali. Ketidak siapan semua unsur dalam pendidikan menjadi kendala yang besar juga, adanya perubahan cara belajar mengajar dari tatap muka atau luring (luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) membutuhkan kesiapan dari semua unsur, dimulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa dan orang tua, diakui memang pemerintah melonggarkan sistem penilaian pendidikan disesuaikan dengan keadaan darurat asalkan pembelajaran tetap dapat berlangsung tanpa harus di bebani dengan pencapaian kompetensi. Sehingga banyak para guru menggunakan dari dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Dari hasil survey dan analisis yang dilakukan penulis melalui kegiatan monev PJJ di sekolah binaan, diperoleh beberapa faktor utama yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan teknologi t diantaranya adalah: 1) penguasaan teknologi, 2) keterbatasan sarana prasarana, 3) jaringan internet, 4) pembiayaan.
Minggu pertama di bulan maret saat pertama diberlakukannya pembelajaran jarak jauh terdapat permasalahan yang sangat umum ditemukan yaitu penguasaan teknologi baik dari pihak sekolah, guru, siswa dan orang tua. Alat komunikasi android atau gawai, atau telpon pintar yang sudah umum digunakan baru dimanfaatkan untuk hiburan saja sedangkan saat di lakukan PJJ seperti saat pandemic ini kemampuan penguasaaan teknologi itulah yang terpenting apa dan bagaimana memanftkan berbagai kemudahan yang di miliki oleh android tersebut, sehingga serempak semua sibuk belajar, mencari bagaimana menggunakan apalikasi, atau aplikasi apa, sehingga dapat mempermudah pertemuan lewat alat teknologi tersebut dalam pelaksanaan belajar , dan pemantauan siswa.
Timbul kesulitan sarana prasarana setelah PJJ di berlakukan, pembelajaran daring harus memiliki sarana yang memadai, banyak yang memiliki telpon tetapi tidak support internet atau aplikasi palikasi yang diperlukan sehingga baik sekolah, guru dan sisiwa memerlukan sarana dan prasarana yang benar benar support. Sedangkan kenyataannya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja sangat sulit di[enuhi dalam situasi seperti saat ini.
Kebutuhan jaringan internet, banyak sekolah, guru dan sisiwa yang sulit mendapatkan jaringan internet yang stabil bahkan ada yang masih belum terjangkau oleh jaringan tersebut, letak geografis tempat tinggal guru dan siswa berada pada posisi yang susah mendapatkan jaringan internet walaupun ada, sering tidak stabail sehingga menjadi kendala yang tidak bisa dipisahkan dari pembelajaran moda daring yang kini banyak di pilih oleh sekolah sekolah.
Pembiayaan, tentu saja sangat melekat pada kesemua rangkaian kendala tersebut sebab dalam pengadaan sarana prasarana, pembiayaan menjadi utama, kuota yang menjadi kebutuhan primer membebankan pembiayaan keluarga, banyak guru , orang tua yang tidak siap dengan penambahan biaya baru untuk pengadaan kuota sehingga menghambat terlaksananya kelancaran PJJ. Pembelajaran daring bukanlah hal baru sebenarnya , sejak sebelumnya guru sudah banyak juga yang menggunkan metode dengan menggunakan daring tetapi masalahnya bukan itu, masalahnya terletak pada penambahan biaya yang mendadak dan kondisi tidak ada usaha, sehingga corona ini benar benar memberikan pengaruh yang sangat negative terhadap dunia pendidikan.
Pembelajaran dengan menggunakan teknologi di zaman sekarang memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, kemajuan teknologi memang memiliki pengaruh negative dan pengaruh positif, seperti pada saat pandemic corona ini, teknologi sangat diperlukan, literasi teknologi menjadi penting dikuasai oleh semua unsur. Terutama dalam pemanfaatan teknologi sebab disana banyak sekali sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh si pembelajar sehingga model masalah belajar sudah tersedia di dalam teknologi tersebut.
Mejadi mudah bagi orang tua dalam mendidik anak tentang materi pelajaran asalkan orang tua turut terlibat dalam proses penggunaan alat teknologi itu sebab dari sana orang tua banyak memetik pembelajaran baik materi pembelajaran, pemanfaatan teknologi maupun tentang kemajuan dan kemunduran pengetahuan anak mereka.
Pendidikan menjadi tanggung jawab orang tua maka jelas yang harus banyak terlibat adalah orang tua, dari mulai penguasaan teknologi, pengadaan sarana prasarana, kuota internet dan pendampingan putra putrinya selama proses pendidikan menggunakan moda daring.
Penyadaran guru dalam pembelajaran moda daring ini bahwa kehadiran guru bukan mentransfer ilmu pengerathuan yang mereka miliki tetapi para guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran, kehadiran mesin bukan menjadi saingan guru dalam mengajar tetapi guru harus menguasai teknologi sehingga teknolohgi dan guru menjadi partner yang sangat efektif dalam membuat inovasi inovasi pembelajaran.
Setelah sekian lama orang tua mendampingi putra putrinya selama belajar dari rumah merasa pentingnya kehadiran guru, penyadaran sisiwa yang merasa penting adanya sosok guru yang mendampingi mereka belajar, dan penyadaran banyak lagi tentang pentingnya kehadiran guru dalam situasi apapun, saat ini teknologi bisa menggabtikan guru tetapi teknologi tidak memiliki rasa yang hanya dimiliki oleh manusia (guru), sehingga dari hasil survey tergambar mereka membutuhklan guru. Belajar luring melalui tatap muka menjadi pilihan mereka kalau tidak terjadi pandemic seperti saat ciorona menyerang kita sekarang ini.
Sekolah dalam hal ini pemerintah harus berisap siap akan adanya perubahan paradigm belajar, sebab yang semula banyak kegiatan sekolah yang dianggap penting dan tidak bisa di lewatkan maka dalam kondisi pandemic ini banyak yang diberhentikan seperti Ujian Nasional, lalu pemerintah juga harus mempersiapkan sarana yang menunjang pembelajaran yang tidak bisa dilepaskan dari kemajuan teknologi, pemerintah harus mulai dan terus terusan melatih guru untuk menguasai teknologi sehingga kelak banyak bermunculan inovasi inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, atau mungkin pemerintah harus bersiap siap menentukan arah kebijakan, misalnya pembelajaran dengan menggunakan moda daring/ luring terus diterapkan tetapi pada sekolah sekolah tertentu, dan tidak ada kesan di ada adakan seperti UNBK,
Perubahan paradigma pasti akan terjadi, yang pasti akan ada pengaruhnya baik negative maupun positifnya, maka kita semua khususnya unsur-unsur pendidikan harus bersiap tetapi ingat kita adalah manusia makhluk social dimana interaksi social tidak bisa dipisahkan.