06 September 2018
disdik.purwakartakab.go.id -- Purbasari yang merupakan komunitas literasi dibawah naungan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Purwakarta H. Purwanto, M.Pd. tidak pernah berhenti melakukan berbagai kegiatan dalam rangka membantu pemerintah pusat mengembangkan literasi disekolah-sekolah, baik sekolah SD, SMP, negeri ataupun swasta. Purbasari sendiri sudah berdiri sekitar tiga tahun yang lalu. Nama Purbasari merupakan singkatan dari Purwakarta Membaca Setiap Hari. Dibawah pimpinan ibu Iis Kartis, Purbasari memiliki komitmen kuat untuk berusaha melakukan pendampingan terhadap kegiatan literasi sekolah.
Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti, yang didalamnya tertuang salah satu aturan tentang kewajiban membaca selama 15 menit setiap hari sebelum belajar, yang selanjutnya oleh Ditjen Dikdasmen diluncurkan kedalam sebuah program Gerakan Literasi Sekolah (GLS), maka pemerintah kabupaten Purwakarta membentuk Purbasari yang bertujuan agar program tersebut bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Sudah banyak program kerja yang dilaksanakan oleh Purbasari, dan akhir-akhir ini kegiatan yang gencar dilaksanakan adalah pendampingan implementasi literasi sekolah. Dengan cara mensosialisasikan program kerja, keanggotaan, tujuan dan lain sebagainya, karena selama ini, masih sedikit sekolah yang mengetahui keberadaan dan fungsi Purbasari itu sendiri. Dimulai sejak tanggal 14 Agustus hingga tanggal 21 Agustus 2018, dengan bantuan dari berbagai pihak, seperti kepala UPTD, Pengawas, Kepala Sekolah, Purbasari telah melakukan sosialisasi terhadap 50 sekolah SD dan SMP diwilayah Plered, Bojong, Darangdan, Tegalwaru dan Sukatani yang dikumpulkan di satu tempat yaitu di SMPN 1Sukatani. Pada tanggal 21 Agustus, sosialisasi dilanjutkan di dua kecamatan, yakni kecamatan Babakan Cikao dan kecamatan Purwakarta. Pada kesempatan tersebut, di kecamatan BBC dihadiri oleh 24 guru penggiat literasi dari SD, SMP, swasta maupun negeri. Sedangkan di kecamatan Purwakarta sendiri dihadiri oleh 44 guru penggiat literasi dari sekolah SD, SMP swasta juga negeri.
Tanpa diduga, antusiasme para guru penggiat literasi begitu tinggi. Hal tersebut terlihat dari banyaknya guru yang bertanya seputar kegiatan literasi, bahkan dikecamatan Purwakarta, acara diselingi oleh pembacaan puisi, dongeng, bernyanyi juga terciptanya sebuah lagu tentang wajib membawa bekal yang merupakan salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.
Hal ini tentu saja menjadi angin segar bagi kegiatan literasi sekolah. Meskipun terdapat curhatan beberapa guru penggiat literasi yang mengalami kendala, setidaknya kini mereka lebih terarah dan termotivasi untuk meningkatkan kegiatan literasi, untuk selanjutnya mampu menciptakan karya melalui kegiatan membaca.
Rencananya pada Selasa pertama bulan September, Purbasari akan kembali mengundang guru-guru penggiat literasi wilayah Wanayasa, Pasawahan, Kiara Pedes dan sekitarnya. Harapannya, setelah sosialisasi ini, kegiatan literasi sekolah akan lebih terpantau dan terarah, selain itu, melalui kegiatan-kegiatan lomba dan pelatihan yang diadakan oleh Purbasari, akan menambah wawasan, meningkatkan kualitas juga uji kompetensi yang telah dimiliki setiap guru penggiat dan sekolah itu sendiri. Sehingga impian untuk menciptakan sekolah kaya karya dan tujuan paling tinggi yaitu mencerdaskan bangsa lewat membaca bisa tercapai dari kegiatan literasi ini.
Penulis : Upia Nuraeni 2018