Pendidikan_Kita - Kegiatan Pelatihan Pembelajaran Bagi Pengawas Sekolah di Kabupaten Purwakarta yang diselenggarakan oleh Bidang Guru dan Ketenagaan (GTK) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta resmi ditutup Sabtu (04/10/2025) oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, Sadiyah, M.Pd. Kegiatan penutupan berlangsung di SDN Ciwangi setelah pelatihan dilaksanakan selama 4 hari sejak tanggal 1 hingga 4 Oktober 2025.
Hadir dalam kegiatan penutupan tersebut, Kepala Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Barat, Dr. Sugito Adiwarsito, M.Pd,Or, Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Purwakarta, Dodi Winandi, S.Pd, M.Pd dan Kasi PTK SMP Disdik Purwakarta.
Dalam sambutannya, Dodi Winandi menyampaikan bahwa pelatihan ini yang bersumber dari APBD Purwakarta menjadi bagian dari rangkaian program peningkatan kompetensi guru dan pengawas yang akan berlangsung hingga akhir November 2025. Fokus kegiatan menurut Dodi diarahkan pada penguatan literasi, peningkatan integrasi pembelajaran, serta evaluasi berkelanjutan untuk memastikan manfaat bagi sekolah dasar dan menengah.
"Program peningkatan kompetensi guru akan terus berjalan hingga akhir November, dengan fokus pada literasi, integrasi pembelajaran, dan evaluasi berkelanjutan." Ucap Dodi
Sementara itu, Dr. Sugito Adiwarsito menekankan pentingnya pembelajaran mendalam (deep learning) yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa.
Menurutnya, tujuan pendidikan adalah mencetak siswa yang pintar, baik, terampil, dan sehat. Ia berharap pengawas dapat mendukung guru dalam menciptakan pembelajaran bermakna dan menyenangkan sesuai karakteristik siswa.
"Pembelajaran mendalam harus menghubungkan teori dengan kehidupan nyata siswa, agar mereka tumbuh pintar, baik, terampil, dan sehat." Ujar Sugito.
Adapun Sadiyah, dalam pidato penutupannya, menyoroti kondisi nyata pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Ia melaporkan keterbatasan jumlah pengawas, terutama pada jenjang TK, serta tantangan dalam rotasi dan mutasi kepala sekolah akibat kendala aplikasi KSPSTK. Meski begitu, ia menegaskan komitmen Purwakarta dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui kurikulum baru, pelatihan berkelanjutan, serta penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi seluruh anak.
"Mayoritas pengawas di Purwakarta berasal dari guru penggerak yang telah dibentuk sejak 2021. Meski masih ada keterbatasan jumlah pengawas dan kendala mutasi kepala sekolah, Disdik Purwakarta berkomitmen terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui kurikulum baru, pendidikan inklusi, serta pelatihan berkelanjutan bagi pengawas dan penilik." Ujar Sadiyah.
Menutup sambutannya, Sadiyah berpesan agar kepala sekolah menjaga hubungan yang dekat dengan guru, sehingga kepercayaan dan kerja sama dalam mendampingi siswa tetap terjaga. Ia juga mengingatkan pentingnya penjadwalan kegiatan yang tidak mengganggu proses belajar mengajar, serta komunikasi intensif antara kepala sekolah dan guru demi terciptanya pendidikan yang efektif.
"Agenda kegiatan boleh berjalan tapi jangan sampai menjauhkan guru dengan peserta didik dan guru dengan kepala sekolah apalagi jika tidak dalam pengawasan kepala sekolah. Jangan sampai waktu terbuang hanya untuk meningkatkan kompetensi diri tapi anak-anak kurang pendampingan dan pengawasan" ucap Sadiyah.
Salah satu pengawas, Suparna mewakili rekan-rekannya menyampaikan apresiasi baik terkait kegiatan ini. Menurutnya, para pengawas memperoleh pencerahan dan pembelajaran baik segi konsep maupun praktik pembelajaran untuk nantinya dipraktikkan saat pendampingan ke sekolah binaan.
"Kegiatan pendampingan Pembelajaran Mendalam memberi pencerahan bagi pengawas sekolah dalam meninjau visi-misi, menyusun perencanaan, dan mendukung implementasi pembelajaran. Sangat bermanfaat dan diharapkan dapat terus berlanjut melalui diklat-diklat berikutnya." Pungkas Suparna
