04 Maret 2022
Disdik.purwakartakab.go.id – Jajaran manajemen SMPN 1 Bungursari beserta peserta didik gelar praktik cara membuat batik Ecoprint di halaman sekolah. Jumat (04/03).
Ir. Wawan Setiawan, Kepala Sekolah SMPN 1 Bungursari mengatakan Branding Sekolah yang dipimpinnya adalah Batik Ecoprint. Brand ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk terus memberikan manfaat bagi kehidupan, Khas sekolah SMPN 1 Bungursari.
"Ecoprint ini adalah kelanjutan dari program/proses Tatanen di Bale Atikan (TdBA) implementasi dari TdBA ini maka sekolah kita bisa membuat Ecoprint, maka dari itu lahan sekolah akan banyak ditanam pohon yang daunnya bisa digunakan untuk bahan Ecoprint," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa para siswa harus betul-betul memanfaatkan ilmu ini dan bisa menjalaninya dalam kehidupan.
"Kemudian, jika di antara kalian ada yang senang dengan batik ecoprint bisa di kembangkan sesuai dengan imajinasi dan hobi kalian dalam berkesenian, membuat batik ecoprint sendiri. Membuat batik ecoprint tidak cukup satu kali, harus berulang-ulang. Ecoprint adalah bagian dari pembelajaran kurikulum eskul untuk kelas VII dan VIII," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Pokja TdBA, Ina Rosiantina memfasilitasi pelatihan. Ia memberikan teori alat dan bahan baku apa saja yang diperlukan untuk produksi eco-print. Termasuk, menunjukkan praktik langsung pembuatan batik Ecoprint kepada seluruh peserta didik yang dibersamai oleh ibu Guru pendamping masing-masing wali kelas.
"Ecoprint itu artinya mencetakan hal-hal yang berada di alam, contohnya, daun, batang, dan ranting. Ibu Uzi Sarmuji Guru SMPN 1 Bungursari salahsatu guru yang pertama memperkenalkan Batik ecoprint ini di lingkungan sekolah SMPN 1 Bungursari kemudian dikembangkan oleh bapak/ibu Guru yang lainnya," pungkasnya. (NC/Wid)