18 Juli 2024
Purwakarta, (18/07/2024) – Tatanen di Bale Atikan (TdBA) dan Deklarasi Anti Perundungan (Bullying) menjadi tema hari ke-4 Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMPN 3 Sukatani yang dilaksanakan Kamis, 18 Juli 2024.
Sekolah yang terletak di Desa Sukamaju Kecamatan Sukatani berkomitmen mewujudkan sekolah ramah anak dalam MPLS dengan mengajak peserta didik baru yang berjumlah 208 orang untuk menolak perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah melalui penandatanganan deklarasi serta pembuatan poster sesuai nalarnya. Tidak hanya peserta didik baru, tetapi juga kepala sekolah, staf guru maupun pengurus OSIS.
Setelah dilaksanakannya penandatangan deklarasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan Ekoenzim yang terbuat dari buah-buahan matang. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengenalan materi TdBA yang merupakan program unggulan Pendidikan Purwakarta.
Menurut Koordinator TdBA SMPN 3 Sukatani, Bibah Habibah, pemilihan Ekoenzim yang terbuat dari 3 jenis buah (apel, melon dan mangga) karena sangat banyak manfaatnya dan sekolahnya rutin memproduksi enzim tanpa mengenal musim hujan atau musim kemarau. Terlebih lagi ternyata banyak peserta didik yang belum mengenal Ekoenzim pada sekolah jenjang sebelumnya. Terlihat antusias saat peserta didik baru yang dibagi menjadi 3 (tiga) gugus saat mempraktikkan pembuatan Ekoenzim tersebut.
Bibah berharap setelah mendapatkan pembelajaran Ekoenzim bisa mempratikkan di rumah masing-masing.
Nani Komara, S.Pd, M.Pd Kepala SMPN 3 Sukatani mengatakan perundungan dan kekerasan sering kali dianggap sepele oleh peserta didik padahal itu sangat membahayakan jiwa dan hak seseorang. Dengan adanya Deklarasi Anti Perundungan ini adalah untuk mempertegas kepada anak didik bahwa perbuatan itu betul-betul membahayakan semua orang, perbuatan salah dan bisa berakibat fatal.
“Mudah-mudahan peserta didik baru bisa teringat bahkan tersadarkan bahwa kekerasan dan perundungan merupakan perbuatan yang tidak benar dan tidak baik. Kegiatan ini juga untuk mendukung program Dinas Pendidikan (Disdik) yang sangat gencar untuk mencegah perundungan dan kekerasan pada peserta didik” ucap Nani.
Terkait pemilihan Ekoenzim dalam pengenalan materi TdBA di sekolahnya, menurut Nani itu dilakukan karena Enzim tersebut banyak sekali manfaatnya. Tidak hanya digunakan sebagai pupuk tapi bisa menjadi bahan dasar pembuatan pewangi, sabun cair, pembersih lantai dan masih banyak lagi fungsi dari Ekoenzim tersebut. (MH/Red.)