15 Februari 2019
Disdik.purwakartakab.go.id -- Sastra adalah sebuah nama, dengan alasan tertentu diberikan kepada sejumlah hasil seni dalam suatu lingkungan kebudayaan. Karya sastra merupakan sublimasi bertenaga anatara mimetis dan kreasi yang bersifat imajinatif, mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik, menyarankan pada estetik, dan menggunakan bahasa yang khas (linguistik sastrawi). Nilai estetik sastra menjadi alat bantu pengungkapan, yang berupa nilai keutuhan, keselarasan, keseimbangan, fokus, dan emphasis.
Puisi, prosa, dan drama merupakan genre karya sastra yang umum dikenal. Puisi bersifat monolog (aku-lirik), prosa (fiksi) bersifat naratif-epik, dan drama bersifat dialog-kinestik. Cipta sastra mempertimbangkan faktor pesoalan yang diungkapkan, bentuk, keindahan, dan bahasa yang digunakan. Unsur-unsur yang lazim dalam tiap bentuk karya sastra juga harus dilibatkan dalam proses penciptaan. Cipta sastra sebaiknya memerhatikan kode norma sastra, norma budaya, norma bahasa, dan nilai religi yang menjadi sumber kekuatan batin dalam proses kratif.
Di sisi lain, peranan apresiasi karya sastra juga sangat penting. Apresiasi sastra merupakan kegiatan memahami karya sastra dengan sungguh-sungguh sehingga menimbulkan pengertian, penghayatan, dan penghargaan yang baik. Kegiatan apresiasi sastra, sekaligus juga ekspresi sastra, dapat dilangsungkan secara nyaring dalam bentuk membaca estetik, yakni deklamasi puisi, pembacaan cerpen, dan membacakan dongeng atau mendongeng.
Kegiatan apresiasi karya sastra menjadi dasar bagi kegiatan resiprokal lainnya, yaitu pementasan karya sastra yang berhubungan dengan daya kreasi, yaitu bermain drama atau pementasan drama. Drama sebagai karya dua dimensi, menghadirkan teks sastra dan menyarankan pada pertunjukan. Pada hakikatnya, teks drama memang ditulis untuk dipentaskan sebagai seni pertunjukan. Pemahaman cerita, anatomi naskah, unsur fiksional, dan unsur pendukung pementasan yang dibaca dan dipelajari menjadi modal bagi pementasan drama yang baik.
Pendidikan dan pengajaran sastra sebaiknya mengajak siswa beroleh pengalaman bersastra dan berbudaya. Pengalaman bersastra adalah "mengalami" kegiatan reseptif-aktif dan ekspresif-produktif. Aktivitas reseptif-aktif meliputi menyimak dan membaca cipta sastra, sedangkan aktivitas ekspresif-produktif meliputi menulis dan berbicara sastra, termasuk di dalamnya adalah mendongeng.
Melalui kegiatan apresiasi reseptif terhadap karya sastra akan diperoleh nilai fungsional yang penting, antara lain mengenal budaya, mengembangkan kemampuan berbahasa, menimbulkan kepekaan dan respons artistik imajinatif, mengembangkan wawasan, menunjang pembentukan budi pekerti. Sedangkan, melalui ekspresi sastra diharapkan siswa mampu beroleh pengalaman mengkreasikan kembali (to recreate) sesuatu dengan menggunakan sarana bahasa yang khas dalam bentuk puisi, prosa, dan atau drama.
Sekolah sebagai miniatur budaya dan laboratorium kehidupan dapat menyelenggarakan kegiatan Festival dan Lomba Literasi guna menanamkan kebanggaan terhadap seni dan budaya, sekaligus mentransformasikan nilai-nilai yang dikandung di dalam karya sastra melalui apresiasi dan ekspresi sastra. Dengan demikian, kegiatan tersebut diharapkan berimplikasi postif pada pengembangan literasi, penguatan karakter, dan pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah.
Sehubungan dengan tujuan dan fungsi sastra tersebut, maka K3S SD Kecamatan Purwakarta akan menyelenggarakan Festival dan Lomba Literasi Nasional (FL2N) se-Kecamatan Purwakarta pada tanggal 19 s.d. 20 Februari 2019. Tema kegiatan FL2N yang diusung ialah "Membumikan Gerakan Literasi melalui Penumbuhan Budi Pekerti dan Cinta Budaya Bangsa." Jenis Lomba dalam FL2N terdiri dari lima mata lomba, yaitu : Lomba Menulis Cerpen, Baca Puisi, Cipta Pantun, Cipta Syair, dan Lombs Mendongeng.
Selamat menyelenggarakan dan mengikuti FL2N. Semoga kegiatan tersebut menjadi embrio dari terbentuknya siswa sebagai insan literat yang menjadi bagian dari masyarakat membaca dan menulis (reading and writing society) yang menjadi ciri dari masyarakat belajar dan berpengetahuan (learning and knowledge society).
di Tulis Oleh : Cucu Agus Hidayat, S. Pd., M.Pd.
(Pengurus Komunitas Literasi Purbasari Disdik Kab. Purwakarta dan KS SMPN 3 Tegalwaru Purwakarta).