image

Mira Habibah

03 Juni 2025

70x Dilihat
Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi Contoh Baik Pembelajaran Tatanen di Bale Atikan
Pendidikan_Kita - Pendidikan Karakter Purwakarta terus mendapat apresiasi dari berbagai kalangan terutama dari pejabat tinggi negara. Melalui pembelajaran karakter Tatanen di Bale Atikan, Pendidikan di Purwakarta mulai dikenal dan diapresiasi termasuk oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Dr. Hanif Faisol Nurofiq. Di sela jadwal kegiatannya, bersama Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono berkenan untuk mengunjungi SMPN 1 Purwakarta, Selasa (3/6/2025).

Kunjungan tersebut dilaksanakan setelah adanya informasi bahwa peserta didik di Kabupaten Purwakarta khususnya di SMPN 1 Purwakarta berhasil mengumpulkan 580kg sampah plastik yang kemudian disulap menjadi Ecobrik. Menteri lingkungan hidup biasanya akan berkunjung pada 2 tempat, lokasi, objek dan subjek. Yang pertama yang mengganggu dan mencemarkan lingkungan dan yang kedua adalah yang memberikan contoh terbaik bagi lingkungan hidup di Indonesia contohnya seperti yang dilakukan SMPN 1 Purwakarta. 
 
Turut hadir mendampingi kunjungan Menteri dan Wamen LH, Bupati Kabupaten Purwakarta Saepul Bahri Binzen, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Sadiyah, M.Pd beserta jajaran pejabat Disdik Purwakarta dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Menteri LH menyampaikan bahwa melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJM salah satunya menggarisbawahi kepada kita semua bahwa pengeloloaan sampah mesti selesai di tahun 2029 dan tidak boleh lagi ada sampah tercecer dan menumpuk di pinggir-pinggir kota, jalan, selokan dan sungai. Presiden mengupayakan segala hal yang diperlukan untuk membangun Indonesia emas dan bersih di tahun 2045. 

"Saya hadir karena ada nilai positif yang belum ditemukan di banyak tempat dan baru saya temukan di Purwakarta. Saya berterima kasih kepada kepala sekolah dan juga guru-guru"

Menteri juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh pendidikan di Puwakarta bisa menjadi contoh bagi semua sekolah di seluruh Indonesia dan menginspirasi anka muda tanah air.

"Kebijakan pendidikan di Kabupaten Purwakarta yang melakukan berbagai kegiatan dan inovasi yang ramah lingkungan, membawa makanan sendiri serta mengurangi sampah pastik dan kemudian bisa mengolah sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat sangatlah kita perlukan. Kami akan coba lebih dalami lagi sehingga kami akan tahu apa yang bisa diberikan untuk pendidikan lingkungan di Purwakarta" ucapnya.

Terakhir dalam sambutannya, Menteri LH menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak dan ibu guru di Kabupaten Purwakarta khususnya yang telah membantu melahirkan peserta didik yang menginspirasi anak muda tanah air dan mampu mengubah peradaban Indonesia dan bisa diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Keberadaan peserta didik sangat penting sebagai pondasi budaya bersih menuju Indonesia emas 2025.

Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein menyambut baik kunjungan Menteri Lingkungan Hidup maupun Wakil Menteri Lingkungan hidup. Menurut Om Zein, demikian sapaan beliau mengatakan bangga karena pendidikan lingkungan di daerahnya mendapat apresiasi dari Pejabat tinggi negara. 

"Melalui Pendidikan Tatanen di Bale Atikan, peserta didik di Purwakarta sudah melaksanakan budaya tidak membuang sampah dan tidak menghasilkan sampah banyak. Peserta didik Purwakarta juga sudah mampu mengelola sampah pastik dengan baik dan bisa dimanfaatkan sehingga diapresiasi oleh pemimpin tertinggi kita" ucap Om Zein.

Sadiyah, M.Pd, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menyampaikan salah satu bagian dari program TdBA adalah penanganan dan pemilahan sampah baik itu organik maupun an-organik. Manfaatnya tidak hanya mengurangi sampah tetapi juga mengurangi belanja pemerintah daerah karena kursinya terbuat dari Ekobrik.

"Purwakarta siap tidak hanya untuk membuat kursi tetapi juga panel-panel dari jenis keramik dan lainnya. Tentunya kita akan berkolaborasi tidak hanya dengan orang tua dan masyarakat sekitar karena sampah yang dikumpulkan berasal dari sampah dari rumahnya. Ini tidak hanya sebagai tugas tetapi juga sudah menjadi habituasi peserta didik" demikian menurut Sadiyah.

Ke depannya, Dinas Pendidikan akan menyerukan kepada semua sekolah untuk mengelompokkan jenis sampah dan akan melakukan yang terbaik dalam pemanfaatan sampah selain dibuat menjadi ekobrik. 

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)