23 April 2021
disdik.purwakartakab.go.id -- Pembelajaran yang sangat berharga ketika mendapat penjelasan Bapak H Iskandar Woworuntu penggagas Bumi Langit Yogyakarta , jadi merasa diri ini banyak kesalahan dalam memperlakukan Mahkuk dan Alam disekeliling karena belum sesuai haknya .
Permasalahan yang luar biasa sekarang ini adalah krisis Ahlaq dan krisis Adab. Manusia khalifah fil ardi mencari kemuliaan. Manusia sebagai mahluk yang lemah terlebih mendapat kecemburuan dari Iblis dan Syetan yang mereka berjanji dihadapan Alloh akan menyesatkan Adam dan keturunanya hingga hari kiamat, kajahatan akan terasa indah bagi manusia di bumi kalau dibarengi dengan syetan.
Jangan mengharap ridho Alloh sebelum ridho mahluk, semua yang ada dibumi adalah mahluk yang terlihat maupun yang tidak terlihat sekalipun bakteri,virus dan jamur, semua mahluk akan bermanfaat bagi mahluk yang lainnya apabila diperlakukan sesuai haknya. Apabila kita mengambil segala sesuatu lebih dari hak kita berarti kita sedang mendholimi diri sendiri dan juga mahluk lain , sesuatu yang berlebih berarti sedang ditemanai syetan.
Bumi adalah alam yang diciptakan untuk sebuah kemanfaatan, manusia berkewajiban menjaga dan merawatnya, supaya memberikan kemanfaatan bagi semua mahluk, dimuali dari hal yg kecil seperti sisa makan akan diurai oleh bakteri dan akan mengahsilkan kemanfaatan bagi tanah dan tumbuhan serta mahkuk yang lainnya, sedangkan kalau dibuang begitu saja apalagi dicampur dengan bahan bahan yg tidak bisa teruari hanya pindah tempat dari rumah ke tempat pembuangan akhir sampah akan menumpuk semakin menggunung menghasilkan gas etana yang akan lepas ke udara merusak lapisan ozon,siapa yang sebenarnya sedang mendholimi alam ini? maka dari itu perlu niat dari diri sendiri ( ida bin napsi )dan dilengkapi dengan ilmu sehingga segala sesuatu akan memberikan mafaat bagi kehidupan.
Tim Pelatih Tatanen di Bale Atikan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta memantapkan ilmu dan kererampilanya dengan berkunjung ke Bumi Langit Jogjakarta. Program Tatanen di Bale Atikan (TdBA) yang berbasis Panca Niti dan Pertaniannya berbasis Permakultur digulirkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta akan memberiakan ilmu bagi seluruh eleman baik itu Kepala Sekolah,Guru, Tenaga kependidikan ,Siswa ,komite, Orang tua siswa dan Masyarakat akan mendapatkan edukasi mengenai kemanfaatan semua mahluk yang ada disekeliling kita sekarang dan yang akan datang kita merawat bumi benar benar bermanfaat berguru pada bumi harmoni seisi bumi.
Sampah merupakan dosa yang harus dipertanggungjawabkan ( Astagfirulloh) ,siapa yang menghasilkan sampah ? sampah atau residu merupaka wujud Iblis di muka Bumi, itu kata Pa H Iskandar Woworuntu, karena sampah adalah sesuatu yang berlebih, yang bisa diurai akan bermanfaat bagi mahkuk dan alamnya maka kita harus mengetahui ilmunya ,tetapi bagaimana dengan yang tidak bisa di urai ? kita harus sedemikian rupa dalam hidup ini tidak menghasilkan banyak sampah dan apabila menghasilkan sampah pun yang dapat diurai dan memanfaatkan kembali bagi mahluk agar makhukpun meridoi kita, Kita jangan mengharap ridho Alloh sebelum ridho mahluk kata Pak H Iskandar Woworuntu .
Pada Pendidikan Tatanen di Bale Atikan akan juga diberikan berbagai solusi cara pemanfaatan berbagai macam sampah sehingga kita bisa mempertanggungjawabkan dan meminimalisir dosa dari sampah yang kita hasilkan.
Kitapun harus adil dimulai pada tubuh kita,makan makanlah yang diperlukan tubuh kita, semua organ tubuh mempunyai hak,dan hargai haknya janganlah menjadi manusia yang dholim.Seperti contoh bahwa paru paru kita berhak sehat maka dari itu asupan apa yang sebaiknya bagi paru paru kita?tentu udara yang bersih dan segar tidak bervolusi, perut kita punya hak apa yang seharusnya masuk kedalam perut? serta apa yang kita pergunakan harus dari asal usul dan proses yang baik, kesanggupan kita berani mengambil keputusan memasukan makanan kedalam tubuh kita sesuai hak dengan mencari ridho Alloh akan mendetok racun racun dalam tubuh, sehingga dengan mempertahankan makanan yang masuk ke dalam tubuh yang baik halal dan toyib tentu akan terbentuk Nur pada tubuh kita.
Kemuliaan haruslah diinternalisasikan pada diri dan pada tubuh sendiri. Apa yang kita makan harus pula dilihat dari prosesna halal dan toyib ,Orang tua kita dulu mencari kemuliaan sebagai satria dengan tirakat maka terbentuklah Nur pada dirinya serta diridho semua mahluk dan mereka tidak mengambil kekayaan alam berlebih melainkan hanya sesuai dengan haknya sehingga alam tetap lestari.
Oleh : Hj N Popon Masriah, S.Pd., M.Si (Pengawas SD)